> >

Lokomotif Kereta Kerja Belum Dievakuasi dari Lokasi Kecelakaan Proyek Kereta Cepat

Ekonomi dan bisnis | 21 Desember 2022, 14:16 WIB
Mesin pemasangan rel (ballasted) Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan. Kini tersisa lokomotif kerja, yang evakuasinya masih menunggu temporary rel atau rel sementara, yang akan digunakan untuk mengevakuasi lokomotif tersebut ke Depo Tegalluar. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, mesin pemasangan rel (ballasted) Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan. 

Kini tersisa lokomotif kerja, yang evakuasinya masih menunggu temporary rel atau rel sementara, yang akan digunakan untuk mengevakuasi lokomotif tersebut ke Depo Tegalluar.

"Proses evakuasi lokomotif akan menggunakan jalur kereta yang ada menuju Depo Tegalluar. Evakuasi akan dilakukan setelah pekerjaan rel sementara untuk proses evakuasi selesai," kata Dwiyana dalam video yang dikirim kepada Kompas TV, Rabu (21/12/2022).

 

Sementara  itu, untuk pekerjaan pemasangan rel di lokasi kejadian masih dihentikan sementara. Pekerjaan itu akan kembali dilanjutkan saat evakuasi dan investigasi selesai, sesuai arahan Kementerian Perhubungan.

Ia menegaskan, untuk pekerjaan lainnya seperti auxiliary building, stasiun, OCS dan pekerjaan konstruksi lainnya masih dilanjutkan. 

Baca Juga: RK Soal Opsi "Suntik Mati" Agro Parahyangan: Dahulukan Proyek Baru dan yang Cepat

"Dampak dari penghentian sementara pekerjaan pemasangan rel, kita mitigasi dengan mempercepat pemasangan rel  ballasted dengan menggunakan peralatan manual. Pekerjaan menyisakan tiga kilometer jalur ganda," ujar Dwiyana. 

Kemudian, untuk pemasangan rel selanjutnya sampai Stasiun Halim akan lebih banyak untuk pemasangan rel tanpa batu ballast (ballastless). Pekerjaan pemasangan rel ini akan menggunakan mesin pemasangan rel tanpa ballast yang berada di Depo Tegalluar dengan kapasitas sepanjang 5 kilometer per hari.

Seperti diketahui, kecelakaan yang terjadi pada Minggu (18/12) lalu melibatkan lokomotif kereta kerja yang keluar jalur dan menabrak mesin pemasangan rel. 

"Kecelakaan kereta kerja ini tidak mempengaruhi progress konstruksi dan kualitas sarana prasarana yang digunakan dalam pengoperasian kereta cepat," sebut nya. 

KCIC pun mendukung evaluasi dan investigasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menjamin keselamatan kerja di proyek KCJB.

Baca Juga: Luhut Sebut Kecelakaan Proyek Kereta Cepat karena Human Error, Pastikan Tetap Selesai di 2023

Sebelumnya, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub Edi Nursalam mengatakan, bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyelidiki penyebab kecelakaan kereta kerja yang terjadi pada Minggu (18/12) di area proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kenapa kok sampai meluncur ke sana gitu, ini sedang dalam investigasi. Bentar lagi KNKT akan turun," kata Edi pada Senin (19/12) saat meninjau lokasi kecelakaan. 

"Ini kita lagi investigasi, enggak tahu siapa yang salah. Apakah alatnya, atau orangnya, kita belum tahu," tambahnya.

Menurut dia, petugas dari KNKT akan memeriksa sejumlah pekerja di lokasi proyek kereta cepat untuk menyelidiki penyebab kecelakaan kereta kerja tersebut.

"Mungkin ada kesalahan alat, akan diteliti apakah manusianya, apakah alatnya," ucapnya. 

Selain itu, dia mengatakan, kontraktor pelaksana proyek pembangunan infrastruktur kereta cepat akan ditegur dan diingatkan untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan pekerja dalam pelaksanaan proyek.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU