> >

Presiden Jokowi Minta Gerbang Tol Dihapus, Uji Coba Pembayaran Pakai Aplikasi Dimulai Juni 2023

Kebijakan | 8 Desember 2022, 04:35 WIB
Ilustrasi - Kendaraan melintas di gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat (Sumber: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa/pri)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah berencana menghapus gerbang tol dan menggantikannya dengan multi lane free flow (MLFF) berbasis global navigation satellite system (GNSS).

Nantinya pengguna jalan tol tidak lagi mengantre untuk membayar jasa jalan bebas hambatan. Pengendara cukup mengunduh aplikasi bernama Cantas dan melakukan registrasi. 

Sebelum masuk tol pengendara menghidupkan tombol start di aplikasi Cantas. Posisi kendaraan akan terdeteksi oleh satelit. 

Kemudian saat perjalanan di jalan tol berakhir akan di kalkulasi dan saldo yang ada di aplikasi akan berkurang.

Baca Juga: Antrean Kendaraan Mengular dari Gerbang Tol Ciawi - Simpang Gadog, Didominasi Mobil Asal Jakarta!

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan penghapusan gerbang tol ini merupakan masukan Presiden Joko Widodo kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat rapat terbatas di Istana Negara pada 26 April 2016.

Saat itu Presiden Jokowi meminta agar antrean di gerbang tol dihilangkan dan diubah ke sistem aplikasi sensorik yang langsung dihubungkan dengan akun bank pengguna jasa jalan tol.

Mulai saat itu, Kemen PUPR melakukan analisis, kajian dan pematangan gagasan penghapusan gerbang tol hingga ditetapkan teknologi transaksi tol nirsentuh MLFF berbasis satelit. 

"Uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau multi lane free flow ditargetkan berlangsung pada 1 Juni 2023," ujar Dadang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Hendak Bepergian via Jalan Tol? Berikut Tarif Tol Cipularang Berdasarkan Tujuan

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU