Pengaruh Korean Wave terhadap Strategi Pemasaran
Ekonomi dan bisnis | 30 November 2022, 18:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Berbicara mengenai budaya K-Pop memang tidak ada habisnya. Mulai dari serial drama hingga grup musik BTS yang menjadi bintang pembuka pada pagelaran Fifa World Cup 2022, semuanya selalu menjadi muka berita.
Tentunya, bukan tanpa alasan K-Pop dapat mendunia. Bahkan, komunitas atau fandom penyuka K-Pop memengaruhi dunia marketing. Fenomena inilah yang diungkapkan Tomoka Takada, Direktur Perencanaan Strategis Hakuhodo Inc, dalam siniar Obsesif bertajuk “The Influence of K-Pop Fandom on Brand Marketing” yang dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/ObsesifTomoka.
Kita dapat melihat McDonald's mengeluarkan produk baru, yaitu BTS Meal, yang memperlihatkan seberapa pengaruhnya ARMY dalam menentukan kebijakan inovasi industri kuliner. BTS juga menjadi brand ambassador Tokopedia. Kemudian, ada Lemonilo dengan NCT Dream dan Scarlett Whitening dengan TWICE.
Engel dalam penelitiannya mengungkapkan terdapat lima tahapan konsumen dalam pengambilan keputusan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan pasca pembelian.
Baca Juga: Update Seputar Idola Korea di Podcast Kamjagiya Korea!
Merujuk pada yang diungkapkan Engel, brand ambassador, seperti BTS, NCT Dream, dan Twice merupakan faktor yang dapat memenuhi lima tahapan penggemar dalam mengambil keputusan sebagai konsumen. Itulah mengapa, fenomena Korean Wave ini sangat memengaruhi sistematika brand marketing dalam persaingan bisnis.
Mereka (para brand) menyadari adanya kedekatan emosional antara fandom (komunitas penggemar) dan sang idola. Fandom ini biasa berinteraksi melalui musik dan video dengan beragam koreografi yang atraktif dan menggugah perasaan.
Melansir dari The Korean Times, kolaborasi antara BTS dan McDonald’s diprediksi akan memberikan pemasukan senilai USD10 juta. Pendek kata, di kala ada sesuatu yang baru yang terkait dengan sang idola, tanpa berpikir dua kali mereka akan langsung mengonsumsinya.
Maka dari itu, kolaborasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha dalam berbagai industri dengan bintang K-Pop dapat mendongkrak penghasilan. Dapat dikatakan juga bahwa Mc Donald’s, Lemonillo, dan Scarlett Whitening menargetkan pasar penggemar bintang K-Pop.
Besarnya minat dan merebaknya Korean Wave ini tak lepas dari strategi pemasaran yang tepat dan memanfaatkan sifat fanatisme penggemarnya. Dalam penerapan strategi marketing-nya, misalnya para bintang K-Pop kerap membuat teaser yang menarik untuk membangkitkan rasa penasaran, seperti BTS yang membagikan trailer untuk comeback-nya.
Tidak jarang juga para bintang K-Pop berinteraksi dengan para penggemarnya melalui media sosial. Hal ini dilakukan karena mereka menyadari bahwa tanpa penggemar mereka bukanlah apa-apa.
Penerapan strategi pemasaran ini bertujuan untuk mengoptimalkan kepuasan penggemar, meningkatkan kualitas produk, dan menganalisis pasar dengan menggunakan data yang didapat dari interaksi penggemar dengan sang bintang.
Syafikarani (2021) juga dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Weverse Shop, aplikasi khusus untuk BigHit Official Shop, mencerminkan pemasaran secara konvensional telah ditinggalkan. Lebih dari itu, pemanfaatan teknologi digital ini memungkinkan pemasaran dapat menjangkau skala global yang menyasar ARMY di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Suka Duka Kehidupan Anak Kos
Hal ini berkaitan erat dengan penggemar K-Pop yang dapat dikatakan sebagai penggemar yang memiliki loyalitas tinggi terhadap idolanya. Sebagai contoh ARMY yang tidak pernah lepas dari merchandise yang berhubungan dengan BTS, seperti album, light stick, dan photocard.
Itulah mengapa, aplikasi Weverse Shop ini, merupakan sarana yang tepat untuk memfasilitasi para ARMY memuaskan hasrat konsumsi mereka. Selain itu, kemampuan dan penampilan fisik para idola K-Pop membuatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang atau penggemar yang melihatnya.
Dengan demikian, para brand mulai beradaptasi dengan keadaan dan budaya yang sedang populer, yaitu K-Pop. Hal inilah yang mendorong industri untuk terus memenuhi kebutuhan konsumen, yakni kepuasan dan kedekatan dengan idolanya.
Lantas, bagaimana dengan pandangan Tomoka Takada mengenai fenomena ini? Simak informasi selengkapnya dalam siniar Obsesif edisi spesial narasumber APMF 2022 bertajuk "The Influence of K-Pop Fandom on Brand Marketing" di Spotify.
Di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, lho! Ikuti juga siniarnya agar kalian tak ketinggalan tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan dik.si/ObsesifTomoka.
(Zen Wisa Sartre dan Brigitta Valencia Bellion)
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV