Setelah Inggris dan Rusia, 19 Negara Uni Eropa Berpotensi Menyusul Masuk ke Jurang Resesi
Ekonomi dan bisnis | 18 November 2022, 10:54 WIBEkonomi zona euro tumbuh 0,2 persen pada periode Juli-September 2022. Ekspektasi para ekonom adalah bahwa pertumbuhan akan berlanjut pada musim semi berikutnya karena inflasi turun dari tingkat puncaknya dan tekanan pada pasokan gas alam saat musim dingin mereda.
Baca Juga: Jokowi Dapat Bisikan, 28 Negara Sudah Antre Jadi Pasien IMF untuk Minta Bantuan
"Inflasi tinggi menyebarkan pengaruhnya ke seluruh ekonomi, meningkatkan kemungkinan bahwa bank akan melihat lebih banyak kerugian dari pinjaman dan perusahaan tidak akan dilunasi," tulis ECB dalam laporan tersebut.
Sementara itu, ketidakpastian tentang seberapa tinggi dan berapa lama inflasi akan berlangsung, telah meningkatkan risiko penyesuaian harga aset yang tidak teratur di pasar keuangan.
Di luar itu, tekanan tumbuh pada orang, perusahaan, dan pemerintah yang lebih banyak berutang daripada yang lain.
Inflasi, yang mencapai tingkat tahunan sebesar 10,7 persen di zona euro pada bulan Oktober, didorong oleh Rusia yang memotong sebagian besar pasokan gas alam ke Eropa di tengah perang di Ukraina.
Itu membuat harga gas alam naik tajam dan menaikkan harga listrik dan proses industri yang menggunakan banyak panas bumi atau gas alam.
Para politisi menyebut penghentian itu sebagai upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merusak dukungan pemerintah Eropa untuk Ukraina.
Namun eksportir gas Rusia, Gazprom, menyebut pemotongan pasokan itu disebabkan masalah teknis dan penolakan beberapa importir untuk membayar dengan mata uang rubel.
Baca Juga: JK Ajak Masyarakat Optimistis di 2023: Resesi Tidak Banyak Sentuh Asia Tenggara
Sebelum perang, Eropa dan khususnya ekonomi terbesarnya, Jerman, bergantung pada Rusia sebagai pemasok utama minyak dan gas alam.
Harga minyak juga telah meningkat di pasar global karena beberapa pelanggan Barat memboikot minyak Rusia dan pada 5 Desember mendatang Eropa akan melarang pengiriman minyak mentah Rusia lewat laut.
Namun sampai saat ini, secara keseluruhan, ECB mengatakan sistem perbankan zona euro berada pada posisi yang baik untuk mengatasi risiko tambahan.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV/Associated Press