> >

RI Dapat Investasi Miliaran Dollar di KTT G20, Pembangunan MRT Sampai Penutupan PLTU Batu Bara

Ekonomi dan bisnis | 16 November 2022, 14:19 WIB
Indonesia dan Turki menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama antar pemerintah dan antar dunia usaha di Bali, Senin (14/11/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant )

Baca Juga: Menteri Basuki Pakai Topi Terbalik dan Nenteng Kamera, Santai Ngobrol dengan Biden di Tahura Bali

Selanjutnya, ada juga rencana investasi 20 miliar dollar AS yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada KTT G20 di Bali, Selasa (15/11). Dana tersebut merupakan kerja sama Amerika Serikat, Jepang, institusi keuangan dunia, dan pihak swasta lainnya.

Kucuran dana difokuskan untuk proyek energi hijau, yang dapat membantu Indonesia mengurangi emisi karbon secara signifikan serta memperluas jaringan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).

“Kami berharap dapat memobilisasi dana sebesar 20 miliar dolar AS untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi, mengembangkan jaringan energi baru dan terbarukan, dan membantu para pekerja yang terdampak kebijakan penutupan pembangkit listrik berbasis batu bara (PLTU),” tutur Biden saat menyampaikan sambutan pada pertemuan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen.

Kerja sama bantuan dana 20 miliar dolar AS itu akhirnya diumumkan secara langsung oleh Joe Biden setelah AS, Jepang, beberapa mitra dari lembaga pendanaan internasional dan sektor swasta melalui berbagai pertemuan dan perundingan selama lebih dari 1 tahun.

Dari kerja sama itu, Indonesia diminta untuk mengurangi emisi karbon dari sektor energi sampai 290 megaton sampai 2030. Bagi Indonesia, kucuran dana itu dapat membantu target net zero emission yang diharapkan terwujud pada 2060.

Baca Juga: Indonesia dan China Minta G20 Ringankan Utang Negara Miskin

Pemerintah Indonesia, pada sisi lain, juga telah secara resmi meluncurkan Mekanisme Transisi Energi (ETM) Country Platform di Bali, Senin (14/11), sebagai bagian dari mekanisme pembiayaan yang dapat mempercepat transisi energi salah satunya melalui pensiun dini PLTU yang berbasis batu bara.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani pada acara peluncuran menyampaikan, ETM Country Platform itu merupakan bentuk kesiapan Indonesia terutama dari sisi kelembagaan dan regulasi dalam menghimpun investasi untuk transisi energi.

Sri Mulyani menyampaikan, beberapa minggu lalu Indonesia melalui ETM Country Platform telah mengalokasikan 500 juta dolar AS dana konsesi sehingga diharapkan dapat menarik investasi sampai 4 miliar dolar AS untuk mempercepat pensiun dini beberapa PLTU (coal power plant) dengan kapasitas total 2 Gigawatt.

“Rencana itu dapat mengurangi 50 juta ton emisi karbon pada 2030 atau 160 juta ton emisi karbon pada 2040,” ujar Sri Mulyani, Senin (14/11).

Sementara itu, pada acara peluncuran Indonesia Energy Transition Mechanism Country Platform, Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa juga mengumumkan pihaknya berencana mengalokasikan dukungan dana lebih dari 2 miliar dolar AS untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU