Pengamanan G20: 14 Kapal Perang, 4 Jet Tempur, dan 18.300 Personel TNI-Polri.
Ekonomi dan bisnis | 14 November 2022, 08:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Mengadakan forum internasional sebesar G20 pasti membutuhkan pengamanan khusus. Bagaimana tidak, 17 pemimpin dari negara-negara paling berpengaruh di dunia baik dari sisi ekonomi maupun militer, berkumpul di satu lokasi di satu waktu. Belum lagi para pejabat penting yang menyertai mereka.
TNI dan Polri berkolaborasi menyiapkan pengamanan ekstra untuk para tamu negara ini.
Mengutip dari akun Instagram resmi G20, Satgas Laut menyiapkan 14 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) disekeliling Bali. Lalu Satgas Udara menyiapkan 4 pesawat tempur (2 F-16s, 1 Sukhoi 27, 1 Sukhoi 30), 2 lesawat Hercules, 13 helikopter, 13 pesawat Boeing.
Serta 19 pangkalan udara Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Lombok. Secara keseluruhan terdapat 18.030 personel yang dikerahkan untuk mengamankan penyelenggaraan KTT G20 pada 15-16 November 2022 di Bali. Jumlah itu terdiri dari 14.300 personel TNI, 3.200 anggota Polri, dan lebih 490 personel dari anggota lainnya.
Baca Juga: Personil Polisi akan Pakai Jas dan Batik untuk Amankan Tamu VVIP G20
Sebelumnya, Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa meminta semua pasukan harus mengenal medan di titik masing-masing, khususnya ketika ada dinamika saat konferensi. Hal ini mengingat kawasan yang dipergunaan konferensi minim daratan dan dekat dengan perairan.
Hal itu ia sampaikan saat memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP KTT G20, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022).
“Semua harus siap dan tidak bergerak di titik masing-masiang sampai seluruh kegiatan G20 ini selesai,” kata Panglima TNI dikutip dari laman resmi Kominfo, Senin (14/11/2022).
Dengan tegas Panglima meminta Satgas segera siaga setelah menyurvei, mengenali tempat tugas masing-masing secara detail, dan melakukan simulasi.
Baca Juga: Rusia Tolak Upaya Sebagian Negara Membuat KTT G20 Jadi Membahas Isu Keamanan, Bukan Agenda Asli
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :