> >

Cerita Boeing C-17 Globemaster III: Pesawat Jumbo yang Bikin Heboh Bali, Dikira Bawa Avengers

Ekonomi dan bisnis | 10 November 2022, 15:05 WIB
Boeing C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat berbadan lebar ini sempat membuat warga Bali heboh saat mendarat di Bandara Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (8/11/2022). (Sumber: www.af.mil)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pada Selasa (8/11/2022) lalu, masyarakat di sekitar Bandara Gusti Ngurah Rai Bali dikejutkan kehadiran pesawat berukuran sangat besar, yang hendak mendarat.

Ternyata, pesawat tersebut adalah Boeing C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).

Video detik-detik C-27 mendarat viral di media sosial. Sejumlah netizen bahkan bergurau pesawat itu membawa pasukan Avengers.

Faktanya, pesawat tersebut digunakan oleh pemerintah AS untuk membawa semua keperluan pengamanan delegasi mereka di ajang G20, termasuk untuk mengamankan Presiden AS, Joe Biden.

Mengutip dari laman resmi US Force, Boeing C-17 Globemaster III adalah pesawat kargo paling fleksibel di angkatan udara.

Boeing C-17 mampu mengirimkan pasukan strategis dan semua jenis kargo dengan cepat ke pangkalan operasi utama atau langsung ke pangkalan depan di area penyebaran.

Baca Juga: Gagah! Penampakan Pesawat US Air Force Boeing C-17 Globemaster III Mendarat di Bali

Pesawat dapat melakukan misi pengangkutan udara dan airdrop taktis dan dapat mengangkut tandu dan pasien rawat jalan selama evakuasi aeromedis.

Kehadiran pesawat itu disebut karena ancaman terhadap kepentingan AS, yang telah berubah dalam beberapa tahun terakhir.

Ukuran serta bobot senjata dan peralatan mekanis AS telah berkembang, sebagai tanggapan terhadap peningkatan kemampuan musuh potensial.

Tren ini telah meningkatkan kebutuhan mobilitas udara secara signifikan, terutama di area kargo berukuran besar atau berat.

Akibatnya, pesawat angkut udara yang lebih baru dan lebih fleksibel diperlukan untuk memenuhi potensi kontinjensi bersenjata, penjaga perdamaian atau misi kemanusiaan di seluruh dunia.

Adaun pesawat C-17 berukuran panjang 174 kaki (53 meter) dengan lebar sayap 169 kaki, 10 inci (51,75 meter). Pesawat ini didukung oleh empat mesin turbofan Pratt & Whitney F117-PW-100, yang didasarkan pada Pratt dan Whitney PW2040 komersial yang digunakan pada Boeing 757.

Baca Juga: Ini Daftar CEO Global yang Hadiri G20 Bali, Elon Musk Masuk Tamu VVIP

Setiap mesin memiliki daya dorong 40.440 pon dan termasuk pembalik daya dorong yang mengarahkan aliran udara ke atas dan ke depan untuk menghindari masuknya debu dan kotoran.

Karakteristik desain memberikan kemampuan untuk beroperasi masuk dan keluar dari landasan pacu pendek dan lapangan udara yang berat membawa muatan besar.

 

Pesawat ini dioperasikan oleh tiga awak (pilot, co-pilot dan loadmaster), mengurangi kebutuhan tenaga kerja, eksposur risiko dan biaya operasi jangka panjang.

C-17 mampu menampunv hampir semua peralatan transportasi udara Angkatan Darat seperti tank tempur utama M1 Abrams seberat 69 ton, kendaraan lapis baja, truk, dan trailer.

Selain itu, lantai kargo memiliki rol yang dapat dibalik dari lantai datar untuk mengakomodasi kendaraan beroda atau dilacak ke konveyor rol untuk mengakomodasi kargo palet.

Baca Juga: Jokowi Pastikan Joe Biden Sampai Xi Jinping Hadir di KTT G20

C-17 juga dirancang untuk menerjunkan 102 pasukan terjun payung dengan peralatan yang menyertainya. Kapasitas muatan maksimum C-17 adalah 170.900 pound (77.519 kilogram), dan berat lepas landas kotor maksimumnya adalah 585.000 pound (265.352 kilogram).

Dengan muatan 164.900 pon (74.797 kilogram) dan ketinggian jelajah awal 28.000 kaki (8.534 meter), C-17 memiliki jangkauan tanpa bahan bakar sekitar 2.400 mil laut.

Kecepatan jelajahnya sekitar 450 knot (0,74 Mach). Desain pesawat (sayap angkat tinggi, bilah, dan sayap yang ditiup secara eksternal) memungkinkannya untuk beroperasi melalui lapangan udara yang kecil dan keras.

C-17 dapat lepas landas dan mendarat di landasan pacu sependek 3.500 kaki (1.064 meter) dan lebar hanya 90 kaki (27,4 meter).

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber :


TERBARU