Didatangi Kemnaker, Warung SS Cabut Surat Pemotongan Gaji untuk Pekerja yang Dapat BSU
Ekonomi dan bisnis | 4 November 2022, 06:43 WIB2. Apabila ada personel yang keberatan atau melawan keputusan saya ini, maka silakan menandatangani surat pengurun diri (terlampir).
Demikian keputusan saya ini untuk dilaksanakan dan dipahami demi kelangsungan perjuangan Bersama keluarga besar WSS Indonesia."
Baca Juga: Kapan Status "Calon" dalam Pencairan BSU 2022 Berubah? Ini Penjelasan Kemnaker
Adapun surat itu terlihat telah ditandatangani oleh Direktur WSS Indonesia, Yoyok Herry Wahyono pada 21 Oktober 2022.
Lalu, bagaimana penjelasan Direktur WSS Indonesia mengenai surat tersebut?
Penjelasan Direktur WSS Indonesia
Direktur WSS Indonesia, Yoyok Herry Wahyono menegaskan bahwa kebijakan tersebut memang benar adanya.
"Terima kasih atensinya, benar itu kebijakan saya sebagai pemimpin & direktur WSS Indonesia," ujar Yoyok saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).
Ia menambahkan, dirinya juga siap bertanggungjawab atas kebijakan yang dibuatnya.
"Saya siap mempertanggungjawabkan di Hadapan Tuhan, Allah SWT, Hukum Negara & nilai-nilai kebenaran/keadilan," lanjut dia.
Alasan menerapkan potong gaji untuk karyawan
Saat dikonfirmasi, Yoyok menjelaskan bahwa diterapkannya kebijakan pemotongan gaji sebesar Rp 300.000 per bulan pada November dan Desember adalah ia ingin mengantisipasi terjadinya polemik yang sempat terjadi pada September 2021.
"Akan jadi polemik kalau di medsos September 2021, pernah terjadi seperti ini," ujar Yoyok.
Ia menjelaskan, pada September 2021, sebagian pegawainya ada yang mendapatkan BSU, sementara sebagian lainnya tidak.
Baca Juga: Buku Tabungan untuk Cairkan BSU Hilang? Ini Langkah yang Harus Dilakukan
"Iya, hanya sebagian dapat, saat ini juga hanya sebagian yang dapat," kata Yoyok.
Akibat dari penyaluran subsidi gaji dari pemerintah tersebut, Yoyok mengatakan, pegawainya menjadi kurang harmonis.
"Sebagian dapat, sebagian tidak dapat (BSU) malah jadi tidak rukun mereka, karena langsung ke masing-masing, kita tidak tahu," imbuhnya.
Yoyok pun menegaskan, dia lebih memilih untuk jangan ada bantuan apapun untuk karyawannya jika penyaluran subsidi gaji tersebut tidak merata ke seluruh karyawannya.
"Saya lebih milih jangan ada bantuan apapun untuk pasukan saya kalau hanya tidak semua dapat," tegas dia.
Terkait hal ini, Yoyok mengaku, pihaknya telah berupaya membangun keharmonisan 4000-an orang lebih yang turut andil dalam bisnis kuliner WSS Indonesia.
Namun, keharmonisan itu dinilai rusak akibat penyaluran subsidi gaji.
"Habis-habisan kami membangun 4000-an orang jadi satu keluarga, satu barisan, satu komando untuk sejahtera bersama rusak karena bantuan-bantuan langsung yang verifikasinya kami tidak paham," ujar Yoyok.
Ia mengungkapkan telah membangun WSS Indonesia kurang lebih 20 tahun.
Dan hadirnya bantuan subsidi upah ini dinilai menggoyahkan keharmonisan pegawai WSS Indonesia, karena tidak semua pegawai mendapatkan manfaatnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com