> >

Ekonomi AS Diprediksi Melambat, Rupiah Menguat ke Level Rp15.553 Jelang Akhir Pekan

Ekonomi dan bisnis | 28 Oktober 2022, 13:19 WIB
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/Reno Esnir)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat seiring rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Jumat (28/10/2022) pagi, rupiah menguat 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp15.553 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.567 per dolar AS.

"Terkait dolar AS, isu yang berkembang adalah beberapa pejabat The Fed disebut berpendapat bahwa laju kenaikan suku bunga harus diperlambat karena mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan terhadap pertumbuhan ekonomi AS," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Revandra, sentimen tersebut memberikan ruang penguatan bagi mata uang lain, termasuk rupiah. Selain itu rupiah sendiri memanfaatkan momentum dengan menguat selama tiga hari terakhir.

Baca Juga: Rupiah di Level Rp15.300 Lagi, Barang Impor Akan Makin Mahal

Namun rilis data ekonomi terbaru menyebut bahwa perekonomian AS tumbuh 2,6 persen pada September setelah sebelumnya berada di level negatif 1,6 persen dan 0,6 persen.

 

"Rilis ini berpotensi menimbulkan optimisme keberhasilan AS telah lepas dari resesi, namun hal ini juga berpeluang untuk mendorong The Fed untuk lanjut menaikkan suku bunga sehingga market masih akan menunggu bagaimana rilis data terbaru ini mempengaruhi kebijakan The Fed," ujar Revandra.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (27/10) bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen pada kuartal ketiga, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi.

Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan kenaikan 2,3 persen dalam PDB kuartal ketiga.

Baca Juga: Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja PKWT hingga 31 Oktober, Banyak Posisi Ditawarkan!

Dolar AS yang relatif lebih lemah juga memberikan dukungan untuk minyak. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,81 persen menjadi 110,58 pada akhir perdagangan Kamis (27/10), tetapi masih turun sekitar 1,3 persen untuk minggu ini.

Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak ke arah Rp15.500 per dolar AS dengan potensi resisten Rp15.600 per dolar AS.

Pada Kamis (27/10) lalu, rupiah ditutup melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp15.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.563 per dolar AS.

Baca Juga: Ini Cara Cek Keaslian Uang Rupiah Baru Cetakan 2022

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU