> >

Investasi Singapura dan Malaysia di RI Besar, Bahlil: Jangan Terkecoh, Bukan Uang Mereka Semua

Ekonomi dan bisnis | 25 Oktober 2022, 06:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan III 2022 di Jakarta, Senin (24/10/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

" (daftar) Ini menggambarkan bahwa pemerataan terhadap kecenderungan negara-negara melakukan investasi di Indonesia ini semakin hari semakin paten. Ini tidak bisa dilepaskan dari UU Cipta Kerja, ini jujur saja," ujarnya. 

Menurut Bahlil, UU Cipta Kerja memberi optimisme dan keyakinan bagi para investor untuk tetap berinvestasi di Indonesia. Hal lain yang menurut Bahlil juga berkontribusi adalah konsistensi regulasi atas keputusan Presiden Jokowi dalam mendorong transformasi ekonomi.

Baca Juga: Disinggung soal Kabar Investasi Tesla, Luhut: Elon Musk Masih Sibuk dengan Twitter

"Contoh ketika UE membawa kita di WTO soal nikel, Bapak Presiden tidak gentar sedikitpun, malah disuruh untuk jalankan terus. Memang dibutuhkan leadership yang kuat untuk meyakinkan para investor dalam melakukan penanaman modal di sebuah negara. Di Indonesia, leadership Pak Jokowi alhamdulillah, paten punya," tutur Bahlil. 

Ia menjelaskan, hampir semua negara yang berinvestasi di Indonesia memiliki beragam tipe. Lantaran Indonesia punya keunggulan dari melimpahnya sumber daya alam.

Di sisi lain, Indonesia juga terus berbenah untuk melakukan perbaikan sistem logistik. Begitu pula penataan terhadap regulasi dan insentif yang semakin baik.

"Terakhir stabilitas politik dan kondisi kenyamanan mereka (investor) di Indonesia. Rasanya pertimbangan kita lebih baik dibandingkan negara (tujuan investasi) lain. Atas dasar itu, saya punya keyakinan bahwa Indonesia tetap akan jadi pilihan dalam rangka realisasi investasi," ucapnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU