> >

Presiden Jokowi Ingatkan Menteri Berhati-hati Mengambil Kebijakan, Ini Alasannya

Kebijakan | 12 Oktober 2022, 05:35 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat jumpa pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (11/10/2022). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

"Tadi bapak presiden menyampaikan sudah ada 28 negara yang masuk untuk memperoleh bantuan IMF dan 14 negara dalam proses. Tentu ini menunjukkan lebih besar daripada krisis di tahun 1998 di beberapa negara ASEAN. Nah tentu bapak presiden juga mengingatkan untuk mengambil kebijakan secara berhati-hati" ujar Airlanga. 

Lantas bagaimana dengan Indonesia, Menko Airlangga menjelaskan walaupun terjadi goncangan, namun indikator eksternal Indonesia relatif kuat.

Baca Juga: Jokowi Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Termasuk Terbaik di Dunia: Puluhan Negara Terancam Kolaps

IMF telah merevisi proyeksi ekonomi global dari 3,6 persen menjadi 3,2 persen, sedangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup tinggi yakni di angka 5,3 persen.

Bahkan di antara negara G20, Indonesia negara dengan pertumbuhan ekonomi nomor dua tertinggi setelah Saudi Arabia.

"Dari segi faktor eksternal Indonesia aman, dari internal ekonomi kita kuat karena kita punya domestic market. Sekarang konsumsi turut menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi, terlebih diprediksi di tahun depan pun pertumbuhan ekonomi kita di antara 4,8 persen sampai 5,2 persen. Jadi tentu berbagai lembaga yang memprediksi tersebut, melihat Indonesia relatif kuat," ujar Airlangga.

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU