> >

Harga Jagung Anjlok, Pupuk Mahal, Menteri Pertanian Minta Petani tetap Jaga Produktivitas

Ekonomi dan bisnis | 6 Oktober 2022, 11:01 WIB
Harga jual jagung anjlok. Semestinya ada harga keseimbangan yang menguntungkan petani, pengusaha pakan unggas, dan peternak ayam. (Sumber: Kompas.id/Nina Susilo)

TANGERANG, KOMPAS.TV – Pemerintah berharap produktivitas pertanian jagung tetap terjaga di tengah turunnya harga jagung,

Melansir dari Kompas.id,  Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengakui, persoalan harga jagung memerlukan koordinasi banyak pihak, baik pemerintah, pedagang, maupun petani.

“Yang kita jaga, (harga) tidak boleh di bawah Rp 4.200 HPP (harga pokok penjualan) kita. Persoalannya Rp 4.200, saya sendiri merasa terlalu murah. Jadi berapa semestinya, surati ke saya, nanti kita bicarakan dengan Menteri Perdagangan,” tuturnya di Guler Farm Nature, Kecamatan Gunungkaler, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (5/10/2022).

Menteri Syahrul juga sepakat bahwa HPP yang ada saat ini terlalu rendah. Namun, sementara belum ada penyesuaian HPP, dia meminta petani tetap menjaga produktivitas tanaman jagungnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga bisa mengintervensi sebelum ada kebijakan dari pemerintah pusat.

Kemudian, soal harapan petani supaya ada bantuan pengering jagung, menurutnya, pengeringan alami untuk jagung adalah yang terbaik.

Baca Juga: Harga Jagung Pakan Melambung, Bulog Turun Tangan Salurkan Sesuai HAP ke Peternak

Namun, bila luas hamparan ladang jagung melampai ratusan hektar, petani bisa menggunakan KUR untuk mendapatkan pinjaman dan membeli pengering.

“Apalagi, KUR adalah kredit dengan bunga disubsidi pemerintah. Bunga KUR saat ini hanya 3 persen, sedangkan bunga pinjaman komersil sudah mencapai 16 persen,” terangnya.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Agribisbis Jagung (MAJ) Diah Indarti mengungkapkan, permintaan untuk pakan ternak tinggi, tapi harga jagung sekarang di bawah Rp 4.300 per kilogram.

Sementara, harga jual jagung dengan kadar air 15 persen setidaknya Rp 5.000 per kilogram. Dengan demikian, petani masih bisa mendapat penghasilan yang sedikit memadai.

“Sekarang ini harga benih tinggi. Harga pupuk juga tidak murah,” ungkapnya.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU