> >

Tertekan Imbas Resesi dan Depresiasi Rupiah, Pengusaha Atur Siasat Hadapi Krisis

Ekonomi dan bisnis | 29 September 2022, 13:05 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pengusaha mulai terbebani oleh depresiasi rupiah.  (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Sejumlah pengusaha mulai terbebani oleh depresiasi rupiah. Pasalnya, depresiasi rupiah dan resesi akibat infllasi tinggi akan seringkali menimbulkan tekanan atau juga keuntungan tersendiri bagi pengusaha Indonesia.

Mereka yang menghadapi tekanan bersiasat untuk mempertahankan bisnis agar tidak tergerus imbas ketidakpastian ekonomi global tersebut.

Sebgaimana diketahui, pada perdagangan Rabu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup melemah 0,94 persen di level Rp 15.267 per dollar AS.  Pelemahan juga terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor.

Nilai tukar rupiah Jisdor tembus Rp 15.243 per dollar AS, lebih tinggi daripada perdagangan Selasa lalu yang berada pada level Rp 15.155 per dollar AS.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, banyak pengusaha yang saat ini terbebani imbas pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Ada dua beban depresiasi rupiah yang saat ini dialami para pengusaha. Pertama, peningkatan beban perdagangan atau rantai pasok di sisi impor.

“Hal tersebut khususnya terjadi pada perusahaan-perusahaan perdagangan yang memiliki frekuensi impor relatif tinggi,” ujarnya, Rabu (28/9/2022), dikutip dari Kompas.id.

Pelemahan nilai tukar rupiah itu bukan hanya menggembungkan harga komoditas impor, tapi juga biaya-biaya lain. Misalnya, biaya logistik, asuransi, dan transaksi dagang.

Baca Juga: Sejumlah Komoditas Ekspor Kinerjanya Tak Terpengaruh Resesi Dunia, Sawit Tetap Jaya

Kedua, dalam bentuk peningkatan beban pinjaman luar negeri, khususnya perusahaan-perusahaan yang memiliki pinjaman asing dari negara-negara yang mengalami krisis inflasi tinggi. Mereka harus menanggung biaya bunga yang lebih tinggi di tengah tren peningkatan suku bunga acuan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.id


TERBARU