Jokowi: Perang Rusia-Ukraina akan Lama, 19.600 Orang Mati Kelaparan Setiap Hari
Ekonomi dan bisnis | 26 September 2022, 12:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, perang antara Rusia dengan Ukraina masih akan berlangsung lama. Kesimpulan itu ia dapatkan dari pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky beberapa waktu lalu.
Hal itu ia sampaikan saat membuka BUMN Startup Day Tahun 2022, di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Senin (26/9/2022).
"Saat saya bertemu dengan Presiden Putin selama dua setengah jam diskusi, ditambah dengan ketemu dengan Presiden Zelenskyy satu setengah jam saya berdiskusi, saya menyimpulkan perang tidak akan segera selesai, akan lama," kata Jokowi seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan, perang telah menyebabkan krisis pangan dan energi ke seluruh dunia. Bahkan menyebabkan belasan ribu orang mati setiap hari akibat kelaparan.
Baca Juga: Di Sidang Tahunan MPR, Jokowi Sebut RI Mampu Hadapi Krisis Pangan hingga Keuangan
"Itu berakibat pada kesulitan-kesulitan yang lain, krisis pangan, krisis energi, krisis finansial, COVID-19 yang belum pulih. Akibatnya kita tahu, sekarang ini baru saja saya dapat angka 19.600 orang setiap hari mati kelaparan karena krisis pangan," ujar Jokowi.
Menurutnya, salah satu solusi yang bisa dilakukan Indonesia agar tidak masuk dalam krisis pangan adalah mengoptimalkan startup. Walaupun saat ini, kategorinya masih didominasi oleh startup di sektor teknologi keuangan atau financial technology (fintech), yakni sebesar 23 persen dari total jumlah startup, disusul retail 14 persen.
"Padahal tadi kalau kita lihat, urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi," ucap Jokowi.
"Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity, dan agriculture hanya 4 persen. Hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ. Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, ada yang namanya urusan distribusi, ada yang namanya urusan pasar," tambahnya.
Baca Juga: AS Berang Putin Sinyalkan Pakai Nuklir di Ukraina, Bakal Timbulkan Konsekuensi Bencana
Jokowi menyebut, nilai ekonomi digital RI di 2020 sebesar Rp632 triliun lalu akan melompat menjadi Rp4.531 triliun nanti di 2030.
Ia juga mengingatkan jika jumlah startup yang dimiliki Indonesia adalah yang terbanyak ke-6 di dunia. Yaitu setelah Amerika, India, UK, Kanada, dan Australia.
"Artinya, peluangnya besar sekali. Ini adalah kesempatan Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian terutama yang muda-muda karena juga pengguna internet di Indonesia itu sudah mencapai 77 persen, 77 persen, dan penggunaannya 8 jam 36 menit setiap harinya coba. Besar sekali potensi yang ada," tutur Jokowi.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :