> >

Cerita Ibu-Ibu di Solo yang Mulai Pakai Kompor Listrik: Tambah Daya, Enggak Jeglek Lagi

Kebijakan | 24 September 2022, 08:06 WIB
Supriyani (42), menggunakan kompor listrik untuk memasak sehari-hari di rumahnya di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/9/2022) (Sumber: Labib Zamani)

"Kalau masaknya santai, kalau untuk masakan yang buru-buru tidak bisa. Tapi kalau ngiritnya ya ngirit listrik," ungkapnya.

Alat masaknya yang khusus

Warga lainnya, Retno Mardi Ningsih pun menuturkan hal serupa. Selain hemat pengeluaran, menurutnya, kompor listrik tidak berbahaya karena tidak menghasilkan api.

Kelebihan yang lainnya adalah perawatannya yang mudah dan tampilannya yang modern.  "Kalau sering dipakai buat masak ya cepat. Lebih hemat ke listrik," katanya.

 

Namun demikian, Retno mengaku tidak semua alat masak bisa dipakai kompor listrik. Alat masak harus berbahan stainless steel.

"Kendala ke alat masaknya kalau pakai kompor yang gas semua bisa pakai. Kalau ini alat masak harus khusus, kalau panci buat masak air terus untuk masak yang lain rasanya tidak enak," terang dia.

Sementara itu, Lurah Mojo, Nurohman menjelaskan, penyerahan bantuan kompor listrik langsung dari PLN Cabang Solo. Para penerima ini sebelumnya telah diseleksi dari PLN dengan bekerja sama LPPM UNS.

Sebagian besar warga yang menerima bantuan kompor listrik adalah warga terdampak penataan (WTP) HP 0001 Kelurahan Mojo.

Baca Juga: Harga-Harga Kompor Listrik Di Bawah Rp2 Juta yang Ada di Pasaran

"Pihak PLN menggandeng UNS untuk melakukan survai jadi data awal memang sebagian dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Jadi penerima ada yang masyarakat berpenghasilan rendah, ada yang campuran juga," terangnya.  

Disebutkan, warga yang menerima bantuan kompor listrik ada sebanyak 121 orang. Kemudian terdapat penambahan hingga menjadi 174 orang perpenghasilan rendah.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU