> >

DPR: Selama Uji Coba Konversi Kompor Listrik, Daerah 3T Tetap dapat Alokasi Gas Elpiji

Kebijakan | 22 September 2022, 21:07 WIB
Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi PAN, Eddy Soeparno memastikan daerah 3T tetap mendapatkan pasokan gas elpiji selama proses uji coba koversi kompor listrik. (Sumber: Tangkapan Layar Youtube KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi PAN Eddy Soeparno memastikan daerah 3T tetap mendapatkan pasokan gas elpiji selama proses uji coba koversi kompor listrik.

Meski demikian, Eddy juga mengonfirmasi bahwa sektor-sektor informal, pelaku-pelaku UMKM, hingga daerah 3T (tertinggal, terdepat, dan terluar) yang belum dialiri listrik akan tetap mendapatkan pasokan gas elpiji. 

"Ya, itu juga menjadi perhatian kami. Terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau aliran listrik," kata Eddy Soeparno dalam SAPA Indonesia Malam KOMPAS TV, Kamis (22/9/2022).

"Pergantian ke kompor listrik ini tidak berarti menghapus gas elpiji sama sekali, tetapi akan reduksi secara signifikan. Di situlah penghematan anggaran yang bisa kita rasakan."

Baca Juga: Bos PLN Sebut Masak dengan Kompor Listrik Lebih Hemat Rp8.000 Per Kg Elpiji

"Akan tetapi, kita tetap fokus bahwa untuk UMKM terutama bagi mereka yang berjualan keliling, bagi masyarakat yang hidup di daerah 3T yang sampai saat ini belum teraliri listrik, itu tetap mendapat alokasi elpiji 3kg. Karena itulah satu-satunya akses bagi mereka untuk berkegiatan memasak," tandasnya.

Program ini dipastikan tidak akan menambah beban biaya listrik bagi masyarakat yang berhak menerima. 

Sebelumnya, PLN juga sudah mengatakan bahwa listrik program konversi elpiji ke kompor induksi ini akan menggunakan jalur khusus yang berbeda dari daya listrik yang sudah terpasang sebelumnya oleh masyarakat. 

 

Baca Juga: Konversi Ke Kompor Listrik, Warga Bisa Hemat Hingga 30 %

Selain mendapatkan kompor listrik dan aliran listrik yang berbeda, masyarakat nantinya juga akan mendapatkan panci khusus. 

Pemerintah bersama PLN menargetkan tahun ini ada 300.000 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapatkan kompor induksi. Pada tahun 2025, jumlah KPM ditaksir mencapai 15,3 juta. 

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, masyarakat bisa menghemat Rp8.000 per kg elpiji atau Rp24.000 per tabung jika memilih memasak menggunakan kompor listrik.

“Jadi dari per kilogram gas elpiji yang dikonversi ke kompor listrik, terdapat penghematan biaya sekitar Rp8.000 per kilogram gas elpiji,” kata Darmawan dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Pemerintah Uji Coba Konversi Gas Elpiji 3 Kilo ke Kompor Listrik di Sejumlah Daerah, Termasuk Solo

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU