> >

Kelebihan dan Kekurangan Kompor Induksi, Cepat Dingin tapi Tak Sembarang Alat Masak Bisa Digunakan

Kebijakan | 20 September 2022, 17:19 WIB
Ilustrasi. Ini kelebihan dan kekurangan kompor induksi. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah bersama PT PLN sedang menggencarkan program konversi kompor gas menjadi kompor listrik induksi untuk rumah tangga.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, penggunaan kompor induksi dapat menghemat pengeluaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga Rp330 miliar per tahun.

Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu, 14 September 2022.

Darmawan juga menyebut selama ini subsidi elpiji tabung gas 3 kg atau gas melon, banyak dinikmati golongan mampu. 

Pemerintah akan mengurangi peredaran elpiji 3 kilogram secara bertahap terutama di wilayah yang sudah memperoleh jatah penyediaan paket kompor listrik induksi secara gratis kepada masyarakat, yakni Solo, Denpasar, dan satu kota di Sumatera.

Meski begitu, ada sejumlah kelebihan dan kekurangan kompor listrik induksi yang perlu diperhatikan sebelum Anda memillih untuk menggunakannya.

Baca Juga: Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik Diuji Coba, Mana yang Lebih Unggul?

Kelebihan Kompor Induksi

1. Permukaan di sekitar kompor tetap dingin saat digunakan

Dilansir Kompas.com, salah satu kelebihan kompor induksi yang cukup populer yaitu permukaan di sekitar kompor tetap dingin saat digunakan. Bahkan kompor tidak terasa panas setelah selesai digunakan. 

Oleh karena itu, kompor listrik induksi lebih mudah dibersihkan bahkan saat memasak sekalipun, karena permukaan kompor tetap dingin.

2. Transfer energi panas tak menyebar

Dilansir Kompas.com, kompor induksi berisi gulungan yang terbuat dari bahan magnetik. Saat arus listrik melewati koil penghantar panas, maka koil tersebut akan menghasilkan medan magnet yang ditransfer hanya ke panci besi di atasnya. 

Panas yang dihasilkan hanya tertuju pada panci besi dan tidak akan menghantarkan panas ke arah lain.

Apabila panci diangkat dari kompor, maka transfer energi akan berhenti dan permukaan kompor menjadi dingin kembali.

Proses transfer energi panas yang baik pada panci memungkinkan suhu di dapur tidak berubah menjadi panas. Sehingga dapat membuat suasana dapur tetap sejuk dan bersih.

3. Waktu memasak lebih cepat daripada kompor gas

Waktu yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi lebih cepat dari kompor gas biasa karena panas kompor tidak menyebar.

Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, hasil pengujian Puslitbang PLN dan Balitbang Kementerian ESDM menunjukkan bahwa kompor listrik bisa lebih cepat memanaskan air 2,5 liter dari 20 derajat Celcius ke 90 derajat Celcius daripada kompor gas biasa.

Hasil pengujian itu memperlihatkan kompor listrik dengan tenaga 1.800 watt dapat memanaskan air dalam waktu 8 menit 47 detik. Sementara, kompor elpiji butuh waktu 10 menit 29 detik.

4. Biaya memasak lebih murah daripada kompor gas

Darmawan menjelaskan, untuk memasak dengan jumlah energi gas elpiji sebesar 1 kg, masyarakat mengeluarkan uang hingga Rp5.250,00 per kg.

Apabila menggunakan kompor listrik, harga memasak setara dengan gas elpiji 1 kg, pengguna hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp4.530,00.

Baca Juga: Pemerintah Uji Coba Konversi Gas Elpiji 3 Kilo ke Kompor Listrik di Sejumlah Daerah, Termasuk Solo

Kekurangan Kompor Induksi

1. Tak bisa digunakan untuk semua jenis alat masak

Kompor listrik induksi hanya beroperasi bila menggunakan alat masak yang terbuat dari baja tahan karat atau besi. 

Agar lebih mundah dalam memilih alat masak yang benar, pengguna bisa menggunakan magnet sebagai uji bahan. 

Bila magnet menempel sempurna pada alat masak, berarti alat tersebut bisa dipakai di kompor listrik induksi.

2. Harga kompor yang relatif lebih mahal daripada kompor gas biasa

Canggihnya teknologi tak jarang membuat harga kompor listrik induksi semakin mahal. 

Harga kompor listrik induksi terhitung lebih mahal daripada kompor gas elpiji. 

Dilaporkan KOMPAS.TV sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa mengatakan, kompor induksi berkualitas baik dibanderol di kisaran Rp700 ribu hingga Rp2 juta per unit.

Akan tetapi saat ini masyarakat dapat melihat harga kompor listrik satu tungku maupun dua tungku dengan harga yang sangat bervariasi di platform belanja daring atau e-commerce

Berdasarkan pantauan KOMPAS.TV Selasa, 10 September 2022, harga kompor listrik satu tungku berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.

Sedangkan kompor listrik dua tungku dijual mulai dari Rp400 ribu hingga jutaan rupiah.

Harga kompor induksi berbeda-beda, tergantung merek kompor listrik.

3. Daya listrik yang cukup besar

Biasanya, kompor induksi memiliki daya listrik mulai dari 800 watt - 1.400 watt per unit atau rata-rata di kisaran 1.000 watt - 1.200 watt per unit.

Masyarakat tentunya harus memperhatikan besaran daya listrik di rumah sebelum memutuskan untuk menggunakan kompor induksi.

Terkait hal ini, Darmawan menjelaskan, pengguna kompor induksi akan menggunakan jalur khusus, dan tidak mengganggu listrik yang sudah terpasang. 

Selama ini, masyarakat menilai dengan menggunakan kompor induksi, daya listrik akan dinaikkan dan menambah beban pembayaran listrik.

“Untuk aplikasi kompor induksi ini memang ada missinterpretasi di luar. Seakan kami meningkatkan daya dan tarif listrik pelanggan kami yang 450 VA," ungkap Darmawan.

"Untuk kompor induksi, kami menggunakan MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama.”

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU