Zulhas Cari Cara Naikkan Harga Ayam Ras Hidup di Peternak, dari Rp16.000 Jadi Rp21.000
Kebijakan | 15 September 2022, 12:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Peternak ayam ras mengeluhkan harga jual ayam hidup yang rendah, sehingga membuat peternak merugi. Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), perwakilan BUMN, dan pelaku usaha peternakan unggas terintegrasi.
Menurut peternak, harga jual ayam hidup kini hanya Rp15.000 sampai dengan Rp16.000/kg di tingkat peternak atau di bawah harga pokok produksi (HPP) peternak yang seharusnya Rp20.000 sampai Rp21.000 per kg.
“Kementerian Perdagangan tengah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Bapanas untuk menciptakan ekosistem perunggasan broiler yang kondusif, khususnya bagi peternak skala mikro dan kecil,” kata Zulhas dalam siaran persnya, Rabu (14/9/2022).
Ia menyampaikan, pihaknya sudah mendorong BUMN pangan untuk mendapatkan alokasi importasi indukan ayam ras (grand parent stock/GPS) yang proposional. Sehingga menjadi instrumen stabilisasi harga bibit ayam ras (day old chick/DOC), yang menjadi salah satu komponen input produksi yang memberikan andil besar terhadap HPP peternak.
Baca Juga: Di Pasar Tradisional, Harga Telur Ayam Masih Tinggi
“Diharapkan adanya alokasi yang proposional tersebut peternak dapat lebih mudah memperoleh akses untuk DOC dengan harga terjangkau," ujar Ketua Umum PAN ini.
"Selain itu, Kementerian Perdagangan juga meminta perusahaan perunggasan terintegrasi untuk mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas baik harga livebird maupun input produksi, seperti bibit ayam ras dan pakan,” lanjutnya.
Ia berharap hal itu akan segera bisa menjaga stabilitas harga livebird di tingkat peternak dengan harga wajar.
“Stabilitas harga livebird yang terjaga akan berdampak tercapainya ekosistem industri ayam ras yang kondusif, baik bagi peternak, perusahaan terintegrasi, maupun bagi masyarakat selaku konsumen,” tuturnya.
Baca Juga: Berkah Larangan Ekspor Malaysia, Indonesia Pasok Ayam Beku ke Singapura
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :