Biaya Layanan Transfer Antarbank dengan BI Fast Sebesar Rp 2.500 Dimungkinkan Bisa Turun
Kebijakan | 30 Agustus 2022, 16:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Biaya transfer antarbank dengan layanan BI FAST diproyeksikan bisa lebih rendah ke depannya. Saat ini, biaya dengan layanan tersebut ditarik sebesar Rp2.500 per transaksi.
“Ke depan ini bisa diturunkan secara bertahap karena kita lihat banyak faktor dan evaluasi berkala,” ungkap Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Fitria Irmi Triswati dalam Taklimat Media di Jakarta, Selasa (30/8/2022), dilansir Antara.
Ia menyampaikan, BI FAST sendiri dikembangkan demi memenuhi kebutuhan masyarakat luas termasuk pelaku UMKM yang membutuhkan biaya transfer yang rendah.
Nantinya Bank Indonesia akan melihat faktor-faktor pendukung penurunan biaya transfer BI-FAST dan kemudian melakukan evaluasi secara bertahap sehingga dapat diketahui besaran penurunan biaya ini.
“Penurunan tarif biaya transfer BI FAST juga dapat dilakukan dengan mempertimbangkan potensi transaksi yang diperkirakan semakin meningkat,” ujarnya.
Baca Juga: 21 Bank dan KSEI Resmi Gabung BI Fast, Bisa Transfer Antar Bank Biayanya Hanya Rp.500
Tak hanya itu, Fitria mengatakan, semakin banyak perbankan yang menjadi peserta layanan BI-FAST akan turut mendorong penurunan biaya transfer tersebut.
“Peningkatan transaksi datang dari perluasan peserta dan kanal sehingga biaya transaksi bisa lebih murah,” ungkapnya.
Sejauh ini peserta layanan BI-FAST ada sebanyak 77 bank atau telah mewakili 85 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Sebanyak 77 bank peserta itu masuk dalam batch pertama hingga keempat. Rinciannya, 21 bank pada batch pertama, 22 bank dan satu non bank pada batch kedua, delapan bank pada batch ketiga dan 25 bank pada batch keempat.
Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran BI Ida Nuryanti mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan batch kelima yang ditargetkan akan rampung pada November 2022.
Ada 49 bank yang menyatakan komitmennya dalam batch kelima sehingga BI akan melihat secara detil komitmen dari para calon peserta layanan BI FAST tersebut.
“Kita akan lihat komitmen tersebut siapa yang sudah siap. Untuk melihat kesiapan maka BI melakukan survei check point untuk mengukur kesiapan keamanan dan teknologinya,” jelas dia.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV