Mendag Bilang Harga Telur Jangan Diributkan, IKAPPI: Ini Jeritan Emak-emak
Ekonomi dan bisnis | 24 Agustus 2022, 10:46 WIB"Bukan justru menyampaikan bahwa suplai berlebih dan kita tidak boleh ribut. Telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya jika tinggi harganya maka jadi masalah. Kami harapkan bisa menyelesaikan persoalan telur dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) Alvino Antonio menyebut kenaikan itu akibat adanya pencairan Bantuan Pangan Non Tukar (BNPT).
"Itu karena ada bansos. Ada serapan dari pemerintah lewat Kemensos, berupa barang. Telur itu bisa diambil di toko-toko yang ditunjuk," kata Alvino kepada presenter Kompas TV Timothy Marbun, dalam dialog Sapa Pagi, Rabu (24/8/2022).
"Jadi demand nya naik saat suplai kurang," ujarnya.
Alvino menjelaskan, pasokannya ayam petelur yang dimiliki peternak berkurang akibat pandemi. Apalagi saat harga telur sempat anjlok hingga Rp18.000 per kg beberapa waktu lalu. Banyak peternak yang gulung tikar.
Baca Juga: Pecah Rekor! Harga Telur Ayam Tertinggi Sepanjang Sejarah, Ini Penyebabnya
Namun, dia juga menduga ada pihak yang memang sengaja memainkan harga telur dalam kondisi saat ini.
"Info yang kami terima, sempat ada pembeli yang mau memborong telur seharga Rp29.000 dalam jumlah besar. Namun peternak tidak sanggup memenuhinya," kata Alvino.
"Ada dugaan pemain besar yang mau naikkan harga. Karena telur kan tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama," ujarnya.
Ia memprediksi kenaikan harga telur masih akan berlangsung sampai September, mengikuti masa pencairan bansos.
Baca Juga: Di Sidang Paripurna, Fraksi Demokrat Ingatkan Gaji PNS Tidak Naik Selama 3 Tahun
"Kami senang harga telur naik, jadi kami bisa cepat recovery. Tapi kami juga tidak mau harga terlalu tinggi. Kami khawatir konsumen keberatan dan suatu saat harga telur bisa jatuh lagi," tuturnya.
Ia pun meminta pemerintah jangan memberikan bansos sekaligus, karena bisa berimbas pada kenaikan harga bahan pangan.
"Kalau ada bansos jangan dirapel. Kalau dirapel akibatnya bisa seperti ini," ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com