Ancol Rombak Direksi, Tunjuk Eks Gubernur DKI Sutiyoso Jadi Komisaris
Ekonomi dan bisnis | 19 Agustus 2022, 11:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) melakukan perombakan besar-besaran pada jajaran direksinya. Lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), seluruh direksi Ancol diberhentikan dengan hormat dan diganti dengan jajaran direksi yang baru.
Sebelumnya, dewan direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta itu diisi oleh Teuku Sahir Syahali, Febrina Intan, Wing Antariksa, Budi Santoso, dan Suparno sebagai direktur utama dan direktur.
Kini, Direktur Utama Ancol dijabat oleh Winarto, dengan jajaran direksi antara lain Daniel Nainggolan, Eddy Prastiyo, dan Cahyo Prakoso.
"Penyegaran manajemen merupakan hal yang umum terjadi dan bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan," kata Komisaris Utama Ancol Thomas Trikasih Lembong, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8/2022).
Baca Juga: Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN Masuk Proses Lelang, Nilainya Rp3 T
Setelah tak lagi jadi Dirut Ancol, Teuku Sahir Syahali akan diberikan penugasan baru di PT Pembangunan Jaya, yang merupakan salah satu pemegang saham utama perseroan.
Sedangkan Wing, Suparno, Budi, dan Febby, yang masing-masing telah memberikan kontribusi yang amat signifikan kepada transformasi Ancol, akan menempuh tahapan karier berikutnya di berbagai sektor seperti BUMD, BUMN, dan swasta.
Selain itu, RUPST Ancol juga menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, sebagai Komisaris Ancol. Sehingga kini, susunan dewan Komisaris Ancol terdiri dari Komisaris Utama dan Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dijabat Thomas Trikasih Lembong.
Lalu komisaris akan dijabat oleh Geisz Chalifah dan Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso.
Baca Juga: Belanja Negara 2023 Rp3.041 T, Presiden Jokowi Tidak Sebut Kenaikan Gaji PNS/TNI-Polri
“Ancol akan terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air,” ujar Thomas.
Sementara itu, Geisz mengatakan penunjukan Sutiyoso dilatarbelakangi oleh pengalamannya yang pernah menjabat 10 tahun sebagai Gubernur DKI.
Selain itu, Sutiyoso juga pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN).
"Tentunya akan membawa pengalaman yang luas dan perspektif yang luar biasa bagi Ancol," ucap Geisz.
Baca Juga: Tarif Ojek Online Bakal Naik, Ekonom Nilai Pengemudi Ojol Belum Tentu Sejahtera
Berdasarkan informasi dari laman resmi PJAA, perusahaan itu didirikan pada 10 Juli 1992 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
Setelah melantai di bursa saham, Pemprov DKI Jakarta memiliki 72 persen saham di PJAA, PT Pembangunan Jaya juga merupakan pengendali dan masih memegang saham PJAA sebesar 18,01 persen. Sedangkan sisanya dimiliki oleh investor lain sebesar 9,99 persen.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :