> >

Pertamina Masih Tunggu Arahan untuk Naikkan Harga Pertalite

Ekonomi dan bisnis | 19 Agustus 2022, 11:10 WIB
Pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memasang informasi tentang stok Pertalite habis di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/4/2022). (Sumber: Antara)

Baca Juga: Siap-Siap BBM Mau Naik, Pemerintah Lagi Hitung Angkanya

"Space APBN kita kan sudah cukup berat. Mungkin supaya gapnya tidak terlalu tinggi antara harga jual kita dengan harga keekonomian kan tinggi sekali tuh dari 7.000 dengan 17.000, kan jauh. Kita sedang hitung apakah perlu opsi kenaikan harga," ungkap Susi.

"Angka-angkanya masih diihitung semua. Nanti kan Bapak Presiden akan minta laporan semua dari Menteri ESDM, Menteri Keuangan semua. Pak Menko Perekonomian juga sedang menyiapkan hitung-hitungan angkanya, kita sudah rapat," lanjutnya.

Ia menegaskan, jika harga BBM jadi dinaikkan, pemerintah tentunya akan menyiapkan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat miskin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memang pernah menyebut, ada dana bansos sebesar Rp18 triliun yang disiapkan jika harga BBM naik. Dana itu berasal dari sisa dana penanganan Covid.

Baca Juga: Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN Masuk Proses Lelang, Nilainya Rp3 T

"Kalau pun naik pasti sudah kita perhitungkan tidak akan terlalu memberatkan. Yang pasti kalau pun nanti ada kenaikan, kita persiapkan program-program bansosnya banyak untuk menjaga daya beli," kata Susi.

Ia menilai, pemberian bansos kepada masyarakat miskin lebih tepat sasaran, dibanding membiarkan harga Pertalite murah namun dinikmati oleh masyarakat menengah atas.

"Dan itu lebih fair (adil, red) karena kalau harga sekarang kan semua orang menikmati yang pakai mobil-mobil ini pun pada beli Pertalite, kalau nanti kita naikkan kan bisa kita alihkan untuk subsidi bansos," tambahnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU