Harga Emas Terus Merosot, Bagaimana Prospek Investasinya?
Ekonomi dan bisnis | 14 Juli 2022, 13:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Beberapa hari ini harga emas global terus turun, termasuk di dalam negeri yakni emas batangan Antam. Sebelumnys emas batangan atau logam mulia ini sempat tembus ke angka Rp 999.000 per gram, namun kini berada di kisaran Rp 967.000 per gram.
Lalu bagaimana prospek investasi emas saat ini? Financial planner Prita Ghozie mengatakan, motivasi investasi emas adalah mencari kenaikan dalam jangka panjang termasuk sebagai hedging atau lindung nilai.
“Investasi emas secara umum tidak memberikan potensi hasil seperti halnya saham, tapi sebaiknya masuk ke dalam portofolio investasi. Investasi emas sebaiknya tidak ditujukan dengan jangka pendek” ujarnya yang juga dikenal sebagai financial educator dan penulis, saat dihubungi lewat pesan singkat kepada KompasTV, Kamis (14/7/2022).
Terkait prospek, Prita menuturkan, jika melihat laporan dari Bloomberg Intelligence, harga emas berpeluang kembali bangkit hingga ke level US$2.000 pada pada akhir 2022.
Potensi itu setelah logam mulia terpuruk dalam dengan penurunan hingga di bawah US$1.800 per ounce pada awal semester II 2022 ini.
“Prediksi Bloomberg Intelligence tersebut mempertimbangkan tren kenaikan harga komoditas. Bahkan, peluang kenaikan harga emas dinilai lebih besar dibandingkan komoditas jenis lainnya,” ujarnya.
Sebab komoditas lain seperti minyak mentah justru berisiko mengalami pembalikan arah terbesar pada paruh kedua di 2022 ini.
“Sementara emas adalah salah satu dari sedikit yang dapat diuntungkan dan melihat level US$2.000 per ounce lagi,” kata ahli strategi komoditas senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone dilansir dari Kitco News.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Jatuh, Ternyata Ini Penyebabnya
Sebagai informasi, hedging adalah strategi investasi yang digunakan dengan tujuan untuk melindungi portofolio investasi Anda, minus atau mengurangi risiko dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hedging atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan lindung nilai adalah upaya untuk mengurangi atau meminimalisir risiko kerugian dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Biasanya, hedging atau lindung nilai dilakukan dengan mengambil strategi mengimbangi atau melakukan strategi yang berlawanan dengan kondisi yang sedang terjadi.
Melansir dari Kompas.com, cara mudah mengilustrasikan hedging lewat analogi asuransi. Sebagai contoh, bila Anda tinggal di sebuah wilayah yang rawan banjir, kemudian ingin melindungi aset yang dimilik dari risiko kebanjiran, Anda bisa mengambil asuransi banjir.
Risiko banjir memang tidak bisa dihindari, namun Anda bisa melakukan perencanaan untuk memitigasi risiko tersebut. Meski hedging bersifat melindungi nilai sebuat aset atau portofolio investasi, di sisi lain, ada hal yang harus Anda bayar untuk melakukan hal itu.
Sama halnya dengan asuransi banjir, Anda harus membayar premi secara bulanan sesuai dengan polis yang telah ditentukan oleh perusahaan asuransi tersebut. Asuransi tersebut bisa diklaim ketika banjir benar-benar terjadi.
Hedging dalam dunia investasi pun bekerja seperti ilustrasi asuransi banjir tersebut. Investor dan manajer investasi menggunakan praktik hedging untuk mengurangi dan mengontrol risiko. Banyak instrumen yang bisa dipertimbangkan sebagai instrumen hedging untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh pergerakan harga sebuah produk investasi.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV