Dollar AS Kian Perkasa, Euro Anjlok Karena Harga Gas Naik dan Ancaman Resesi
Ekonomi dan bisnis | 6 Juli 2022, 07:33 WIBSementara respon Bank Sentral Eropa diragukan dalam menghadapi inflasi yang timbul akibat kenaikan inflasi.
"Kami memiliki bank sentral yang tampaknya berada triliunan mil di belakang kurva dan lebih memperhatikan pertumbuhan daripada inflasi," ujar Merk di California.
"Tak satu pun dari bank sentral, termasuk (Presiden ECB Christine) Lagarde, akan mengatakan bahwa mungkin ada yang salah dengan pendekatan mereka," tambahnya.
Pelemahan juga terjadi pada poundsterling, karena krisis di pemerintahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menambah tekanan pada mata uang yang sudah terhuyung-huyung dari kekhawatiran resesi dan kebangkitan greenback. Poundsterling turun 1,25 persen, ke level 1,195 dollar AS per Sterling.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara