> >

Terlempar dari Kabinet, Ini Profil Mendag Muhamad Lutfi yang Pernah Mengaku Tak Kuasa Kontrol Mafia

Ekonomi dan bisnis | 15 Juni 2022, 14:24 WIB
Mendag Lutfi bersama Menparekraf Sandiaga Uno dan pengusaha Raja Sapta Oktohari saya menghadiri acara HIPMI. (Sumber: Instagram @mendaglutfi )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Muhammad  Lutfi adalah salah satu menteri yang terkena reshuffle oleh Presiden Joko Widodo dan digantikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, hari ini, Rabu (15/6/2022).

Nama Lutfi belakangan memang menjadi perbincangan publik, karena kenaikan harga bahan pangan, terutama masalah minyak goreng yang berlarut-larut.

Bahkan, beberapa pernyataanya dalam merespon kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, jadi sorotan masyarakat.

Salah satunya, dia mengaku tak kuasa mengontrol para mafia minyak goreng.  Dia juga menyampaikan permohonan maaf. "Dengan permohonan maaf, Kemendag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," katanya saat rapat kerja dengan DPR. Semenjak itu, mantan  Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu jadi bulan-bulanan publik.

Lutfi yang berlatar belakang pengusaha, pernah menjabat sebagai Ketua Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2001-2004.

Kemudian pada 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Lutfi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia. Lalu pada Agustus 2010, ia ditugaskan SBY sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia.

Baca Juga: Mendag Lutfi akan Hadapi Gugatan di PTUN Soal Minyak Goreng

Selanjutnya pada 12 Februari 2014, SBY melantik Lutfi sebagai Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II, menggantikan Gita Wiryawan. Jabatan itu diemban Lutfi hingga akhir masa jabatan SBY, tepatnya pada 20 Oktober 2014.

5 tahun kemudian, Lutfi bersama Erick Thohir menjadi bagian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Hingga akhirnya pada 14 September 2020 lalu, Lutfi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai dubes.

Mengutip dari laman resmi Kemendag, Rabu (15/6/2022), Lutfi lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969. Pada tahun 2008, Lutfi menerima pengakuan global dari World Economic Forum (WEF) ketika dinobatkan sebagai salah satu Pemimpin Muda Global (YGL) pada tahun 2008 di antara para pemimpin muda internasional lainnya termasuk Larry Page dan Sergey Brin dari Google.

Baca Juga: Bakal Dilantik Jadi Menteri, Zulkifli Hasan Tiba di Istana Negara

Saat menjadi Dubes RI untuk Jepang, Lutfi disebut berhasil menavigasi hubungan bilateral antara kedua negara dan meningkatkan investasi langsung Jepang ke Indonesia hampir tujuh kali lipat.

Sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia periode 2005-2009, Lutfi mempelopori layanan satu atap untuk perizinan investasi dan Undang-Undang Penanaman Modal yang baru tahun 2007. Lutfi juga dikenal bersahabat dengan Erick Thohir dan Sandiaga Uno sejak masa kuliah.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU