Pemerintah Kejar Pengembang Gas Bumi Dalam Negeri yang Dianggap Menjanjikan sebagai Transisi Energi
Ekonomi dan bisnis | 31 Mei 2022, 10:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Potensi sumber energi dalam negeri dinilai masih menjanjikan dan layak menjadi jembatan transisi energi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangn gas bumi untuk bisa mencapai target 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan, saat ini pemanfaatan gas untuk dalam negeri mencapai 62 persen.
Pemanfaatan gas domestik sebesar 62 persen itu utamanya dimanfaatkan untuk sektor industri, pabrik pupuk dan kelistrikan. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan beberapa tahun silam di mana produksi gas sebagian besar diekspor.
"Berdasarkan potensi migas yang ada, sangat tepat dan layak apabila gas dikatakan sebagai energi transisi menuju energi terbarukan,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5/2022).
Disebutkan, potensi gas Indonesia yang diharapkan cukup besar adalah Blok Andaman I, II dan III.
Sebelumnya, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada 10 Mei 2022.
Baca Juga: Cari Cadangan Migas Baru, Pertamina Lakukan Pengeboran Sumur Eksplorasi Di Musi Banyuasin
Sumur eksplorasi lepas pantai tersebut terletak di Blok Andaman II yang berjarak 150 kilometer sebelah utara Kota Lhokseumawe dengan kedalaman air laut 4,236 kaki.
SKK Migas menyatakan pengeboran eksplorasi itu untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan gas bumi yang terdapat pada struktur Timpan yang berada di bagian barat Blok Andaman II.
Sumur Timpan-1 dibor secara vertikal dengan menggunakan anjungan pengeboran Drill Ship West Capella. Sumur itu ditajak dengan rencana kedalaman akhir sumur di 14,457 kaki MDRT dan termasuk ke dalam kategori laut dalam.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV