Luhut: Investasi Elon Musk Butuh Proses dan Waktu yang Tidak Sebentar, Apalagi dengan Nilai Jumbo
Ekonomi dan bisnis | 23 Mei 2022, 19:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Direktur Utama (CEO) Tesla Elon Musk sangat tertarik untuk berinvestasi di industri nikel di Indonesia.
Menurut Luhut, Elon menilai industri nikel di Indonesia sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem kendaraan listrik.
Ia menjelaskan, sejak pertemuan delegasi Indonesia di pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla di Austin, Texas, pada 26 April lalu, pihak Kemenko Marves dan tim dari Tesla yang ditunjuk Elon Musk terus melakukan negosiasi intensif.
"Tim dari Tesla bergerak sangat cepat. Mereka sudah datang ke Indonesia awal bulan ini, mengunjungi beberapa pabrik pengolahan nikel, dan kita juga merespons dengan tidak kalah cepat untuk menunjukkan keseriusan dan support kita," ujar Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/5/2022) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Gayung Bersambut! Elon Musk Berikan Tanggapan Positif Usai Pertemuannya dengan Presiden Jokowi
Meski demikian, Luhut menuturkan bahwa rencana investasi Tesla masih membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar.
"Tapi yang harus diingat, ini masih dalam tahap negosiasi, jadi sekali lagi, semua harus bersabar," lanjut Luhut.
Ia mengatakan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Elon Musk dan Tesla sejak dua tahun belakangan.
Hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi yang dicapai antara Indonesia dengan pihak Tesla.
"Masuknya investasi dari suatu perusahaan itu tidak semudah menyentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar. Apalagi ini investasi dengan nilai jumbo. Jadi kita harus sabar, supaya nantinya bisa benar-benar membawa manfaat besar bagi masyarakat dan negara seperti yang kita semua harapkan," kata Luhut.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Fadhilah
Sumber : Antara