Pendapatan Holding BUMN Farmasi Kuartal I Tahun 2022 Capai Rp7,1 Triliun
Bumn | 23 Mei 2022, 19:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pendapatan holding BUMN Farmasi yang terdiri dari Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma pada kuartal pertama tahun 2022 mencapai Rp7,1 triliun.
"Kalau kita melihat pencapaian pendapatan holding BUMN Farmasi sampai akhir Maret 2022 maka pencapaian kita 99 persen dibandingkan target kuartal I tahun ini (Rp7,14 triliun) dan pencapaian pendapatan kita sebesar Rp7,1 triliun," ujar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) sebagai induk holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Senin (23/5/2022) dikutip dari Antara.
Honesti menerangkan, pendapatan tersebut meningkat sebesar 18 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2021.
Honesti juga menjelaskan, pencapaian EBITDA konsolidasi sampai dengan Maret 2022 sebesar 113 persen. Pencapaian tersebut turun sebesar 36 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Baca Juga: Persiapkan Holding BUMN Pangan, Jokowi Bubarkan 3 BUMN
"Terkait laba bersih konsolidasi sampai akhir Maret 2022, dibandingkan dengan Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan (RKAP), maka pencapaian holding BUMN Farmasi cukup tinggi yakni sebesar 234 persen," katanya.
Pada bulan Maret tahun ini pencapaian pendapatan Bio Farma sebesar 119 persen. Jumlah tersebut meningkat sebesar 35 persen dibandingkan pertumbuhan pada periode sama tahun lalu.
Honesti mengatakan, pencapaian pendapatan hingga Maret tahun 2022 merupakan kontribusi tetap dari penugasan vaksin pandemi Covid-19, yakni Coronavac sebesar Rp1,66 triliun.
Bio Farma juga sudah mulai masuk ke penjualan ekspor. Pada Maret 2022 tercatat penjualan ekspor mencapai Rp840 miliar.
"Seperti ketahui Bio Farma merupakan kontributor utama vaksin polio bagi pasokan global, di mana lebih dari dua pertiga pasokan vaksin polio global diproduksi di Bio Farma dan kita distribusikan melalui WHO dan UNICEF," ujar Honesti.
Di sisi lain, pendapatan Kimia Farma pada kuartal I tahun ini, mencapai 78 persen dari RKAP. Jumlah tersebut turun sebesar 2 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu.
"Ini memang karena kita membandingkan dengan kondisi pada 2021 yang masih banyak penanganan Covid-19, dan pada tahun ini kita sudah mulai bergeser, yang mana untuk penanganan pandemi ini mungkin sudah tidak besar lagi dan kita masuk segmen-segmen reguler yang nanti akan menjadi pendorong atau driver pertumbuhan Kimia Farma selama tahun 2022," kata Direktur Utama Bio Farma tersebut.
Penjualan Kimia Farma sampai dengan Maret 2022 sebesar Rp2,26 triliun atau 77,84 persen dari RKAP kuartal I tahun 2022 yang didominasi produk kategori ethical, generik dan sebagainya.
Baca Juga: BUMN Bakal Tambah 2.300 Lowongan Kerja, Ini Bocoran dari Erick Thohir
Sedangkan untuk Indofarma, pencapaian pendapatannya sebesar 73 persen pada Maret 2022. Pendapatan tersebut tumbuh sepuluh persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu.
Penjualan Indofarma sampai akhir Maret 2022 sebesar Rp33 miliar yang didominasi oleh penjualan kategori alat kesehatan, ethical, dan sebagainya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV