Digelar September, The 8th IIGCE 2022 akan Bahas Pemanasan Global yang Makin Meningkat
Ekonomi dan bisnis | 21 Mei 2022, 12:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) akan menggelar kegiatan The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) pada 14-16 September 2022 di Jakarta Convention Center.
Acara yang mengangkat tema “Geothermal: The Sustainable Energy for Green Recovery, Energy Transisition, and Security” ini terdiri atas convention serta program pendukung lainnya yaitu technical paper dan field trip.
Adapun kegiatan tersebut juga untuk mengingatkan bahwa dampak pemanasan global semakin meningkat. Kenaikan suhu sudah dirasakan di berbagai belahan dunia, di Jakarta bahkan mencapai 36 derajat.
Hal ini menunjukkan energi ramah lingkungan sudah sangat penting untuk dikembangkan untuk menggantikan energi fosil.
Baca Juga: Miris, Ini Bedanya Bila Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat dan Naik 2 Derajat Celcius dalam Pemanasan Global
Ketua Umum API Prijandaru Effendi mengatakan, transisi menuju energi hijau ini memiliki potensi yang sangat besar.
"Panas bumi merupakan sumber energi yang dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan saat ini dan di masa depan sebagai energi yang andal dalam menyuplai kebutuhan beban dasar ketenagalistrikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa panas bumi merupakan sumber energi yang unggul," kata dia saat konferensi pers The 8th IIGCE 2022 secara virtual, belum lama ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana The 8th IIGCE 2022 Riza Pasikki menyampaikan, tema “Geothermal: The Sustainable Energy for Green Recovery, Energy Transisition, and Security” memiliki relevansi dengan isu global dan kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Forum The 8th IIGCE 2022 dikatakan sangat penting, karena dalam salah satu program, yaitu convention akan membahas dan saling berbagi pengalaman tentang berbagai hal.
Di antaranya seperti kerangka kebijakan yang menarik terhadap isu global, serta komitmen investasi dari pengembang yang membutuhkan dukungan badan-badan pendanaan.
Acara tersebut juga akan disertai dengan kesempatan berkunjung ke lapangan pembangkitan panas bumi Sokoria, Ende, serta technical paper dan exhibition.
Baca Juga: Sejumlah Pihak Pertanyakan Energi Fosil dan Nuklir Masuk RUU Energi Baru dan Terbarukan
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) Dadan Kusdiana memaparkan, pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi pengembangan panas bumi dalam mencapai agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan dan kemandirian energi nasional.
"Dalam menjalankan hal ini diperlukan melibatkan berbagai pihak baik dari segi pemerintah maupun di luar pemerintah harus bersama-sama berkomitmen mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan untuk mencapainya," jelasnya.
Program Technical Paper menjadi kesempatan yang paling ditunggu para akademisi dan juga profesional untuk mempresentasikan isu-isu maupun perkembangan up to date terkait industri panas bumi berdasarkan topik-topik yang mereka pilih.
Selain itu, kegiatan Field Trip ke wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Sokoria, Ende yang dioperasikan oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power akan menjadi suatu perjalanan eksplorasi yang lengkap dalam mengetahui dan memahami panas bumi secara detail.
Penulis : Fadhilah Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV