> >

Kenaikan Upah Buruh Tak Merata dan Dibayangi Inflasi, BPS Ungkap Provinsi yang Alami Penurunan Upah

Ekonomi dan bisnis | 11 Mei 2022, 19:11 WIB
Ilustrasi sejumlah buruh keluar dari pabrik Kahatex di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (9/11/2018). Kenaikan rata-rata nasional upah buruh di awal tahun ini dinilai belum menunjukkan pemulihan sektor ketenagakerjaan yang berkualitas dan merata. (Sumber: Kompas.TV/Ant)

Sebagai gambaran, dari data BPS mencatatkan bahwa separuh provinsi di Indonesia masih mengalami penurunan upah rata-rata. Bahkan, upah di sebagian provinsi juga masih berada di bawah standar upah minimum yang berlaku.

Provinsi yang upahnya menurun sebagai berikut:

  • Aceh (-3,99 persen)

  • Sumatera Barat (-10,39 persen)

  • Riau (-5 persen)

  • Bengkulu (-6,89 persen)

  • Lampung (-3,16 persen)

  • Kepulauan Bangka Belitung (-0,26 persen)

  • Kepulauan Riau (-3,9 persen)

  • Jawa Tengah (-2,16 persen)

  • Jawa Timur (-3,63 persen)

  • Banten (-7,91 persen)

  • Nusa Tenggara Barat (-9,03 persen)

  • Nusa Tenggara Timur (-6,21 persen)

  • Kalimantan Tengah (-0,55 persen)

  • Kalimantan Selatan (-7,11 persen)

  • Sulawesi Selatan (-2,47 persen)

  • Maluku Utara (-2,89 persen), dan

  • Papua Barat (-2,83 persen)

Termakan inflasi

Di sisi lain, kenaikan upah rata-rata nasional pada Februari 2022 juga tidak signifikan karena langsung tergerus oleh kenaikan inflasi yang jauh lebih tinggi.

BPS mencatat, tingkat inflasi tahunan per April 2022 sudah mencapai 3,47 persen, tertinggi sejak Agustus 2019 dan berada jauh di atas tingkat kenaikan upah rata-rata yang hanya 1,12 persen.

Dari 17 provinsi yang mengalami kenaikan upah per Februari 2022, sebanyak tujuh provinsi mencatat kenaikan upah di bawah tingkat inflasi tahunan nasional.

”Meski upah nominal naik, upah riil pekerja masih termakan kenaikan harga kebutuhan pokok. Apalagi, situasi ke depan akan semakin berat, dengan inflasi sampai akhir tahun yang diperkirakan akan menyentuh angka 4 persen,” tutur Faisal.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.id


TERBARU