> >

Harga Anjlok, Petani Biarkan Buah Sawit Siap Panen Membusuk di Pohon

Ekonomi dan bisnis | 26 April 2022, 17:13 WIB
Kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil atau CPO) jadi salah satu penyebab naiknya harga minyak goreng. (Sumber: KONTAN.CO.ID)

BENGKULU, KOMPAS.TV- Para petani di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, sengaja tidak memanen kelapa sawit dan membiarkannya membusuk di pohon.

Menurut Jaurat Nainggolan, seorang petani kelapa sawit di Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, hal itu dilakukan lantaran harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit anjlok hingga Rp950 per kg.

"Ada puluhan hektar kebun sawit yang buahnya siap panen, tidak dipanen petani karena tidak kembali modal panen," kata Jaurat seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Menurutnya, harga saham TBS anjlok dalam sepekan terakhir. Padahal sebelumnya, harga TBS sempat mencapai level tertingginya, yaitu Rp3.200 per kg, tepatnya pada Maret dan awal April. Ia pun menyayangkan jatuhnya harga buah sawit, apalagi sekarang menjelang Hari Raya Idulfitri.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Mulai Turun tapi Tidak Merata, Warga: Permainan Pihak Penjual

Asmadi, petani sawit asal Kecamatan Ilir Talo, Seluma, mengatakan, petani membatalkan panen buah sawit karena tak ada dana. Sedangkan buah yang terlanjur dipanen, terpaksa dijual dengan harga murah pada pengepul.

"Bagi buah yang telanjur dipanen maka dijual murah. Sementara buah yang belum dipanen, dibiarkan membusuk di batang," ucap Asmadi.

Ia menyampaikan, mulai Rabu (27/4/2022) besok, semua pabrik kelapa sawit di Provinsi Bengkulu tutup alias berhenti beroperasi hingga setelah Lebaran.

Sebagai informasi, sebelumya Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Perkebunan telah melayangkan surat kepada 21 gubernur yang di wilayahnya terdapat perkebunan kelapa sawit.

Baca Juga: Jokowi Sebut Larangan Ekspor Minyak Goreng Belum Ada Batas Waktunya

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU