> >

3 Bulan Pertama Tahun 2022, BCA Sudah Cuan Rp8,1 Triliun

Perbankan | 22 April 2022, 10:36 WIB
Kantor Pusat Bank BCA. (Sumber: Dok. BCA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA berhasil mencetak laba bersih Rp8,1 triliun pada triwulan I-2022 atau periode Januari-Maret 2022. Jumlah itu tumbuh 14,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan, peningkatan laba bersih antara lain ditopang oleh peningkatan aktivitas kredit, transaksi, serta dana giro dan tabungan (CASA).

Jahja mengatakan, total kredit BCA naik 8,6 persen (yoy) pada Maret 2022 mencapai Rp637,1 triliun. Kredit di semua segmen meningkat, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi.

Baca Juga: BCA Masuk Bank Terbaik Dunia Versi Forbes, Ini Kata Dirutnya

Kemudian, peningkatan CASA didukung inovasi layanan digital yang konsisten serta ekspansi ekosistem bisnis. Jumlah CASA naik hingga 21,7 persen (yoy) mencapai Rp789,2 triliun di Maret 2022.

Lalu, total simpanan deposito juga tumbuh 3,1 persen (yoy) menjadi Rp199,6 triliun. Sehingga secara keseluruhan total dana pihak ketiga naik 17,5 persen (yoy) menjadi Rp997,8 triliun. Hal itu otomatis mendorong total aset BCA naik 15,5 persen (yoy) menjadi Rp1.259,4 triliun di akhir Maret 2022.

"Pengembangan solusi digital secara konsisten pada platform perbankan transaksi, ditambah tingkat kepercayaan nasabah yang tinggi, menjadi modal utama untuk memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank," kata Jahja dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (22/4/2022).

Baca Juga: Dompet Digital hingga Aset Kripto, Simak Ide Angpau Lebaran selain Uang Tunai

Ia mengakui, digital banking dan perluasan basis nasabah berperan penting dalam peningkatan jumlah transaksi di BCA. Di tiga bulan pertama 2022, total volume transaksi naik 43 persen (yoy) mencapai lebih dari lima miliar transaksi.

Seiring solidnya pertumbuhan likuiditas dan kredit, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) selama tiga bulan pertama tahun 2022, yakni naik 2,5 persen (yoy) menjadi Rp14,5 triliun.

Pendapatan selain bunga tumbuh 19,5 persen (yoy) menjadi Rp5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8 persen (yoy).

Baca Juga: Dirjen Pajak Soal Tax Amnesty Jilid II: Kami Ada Catatan Harta yang Belum Dilaporkan

Secara total, Jahja menyampaikan pendapatan operasional tercatat sebesar Rp20,4 triliun atau naik 6,9 persen (yoy).

Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat menurun 13,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU