> >

Faktor Dibalik Mahalnya EV atau Mobil Listrik

Ekonomi dan bisnis | 4 April 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi - Baterai masih menjadi biaya ongkos produksi utama (terbesar) dalam sebuah kendaraan listrik dan akhirnya berpengaruh besar pada harga jual (Sumber: Kompas.id/ Heru Sri Kumoro)

Tesla menyatakan akan bisa mencapai 100 dolar/kWh pada tahun 2022, terkait dengan paket baterai berbasis teknologi NCA dan berdasarkan volume produksi yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Survei industri BloombergNEF (BNEF) menunjukkan biaya produksi paket baterai akan turun menjadi 62 dolar (Rp 891.000) per kWh pada 2030.

Interior mewah

Sementara itu, menurut studi Financial Times, mobil listrik akan jauh lebih mahal bagi pembuat mobil Eropa untuk memproduksinya ketimbang model pembakaran internal sampai setidaknya 10 tahun ke depan.

Meskipun total biaya produksi mobil listrik kompak akan turun lebih dari seperlima pada 2030 menjadi 16.000 euro (Rp 254 juta), tetapi itu masih 9 persen lebih tinggi daripada mobil bensin atau diesel yang sebanding (di kelasnya).

“Biaya pembuatan mobil pembakaran internal diperkirakan tidak akan turun banyak, tetapi mobil itu sendiri semakin mahal karena pembeli menuntut interior mewah dan bahan yang bersumber lebih berkelanjutan atau ramah lingkungan,” kata para pengamat.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU