Penawaran Saham untuk Konsumen-Driver Diperpanjang, IPO GoTo Mundur
Ekonomi dan bisnis | 21 Maret 2022, 17:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jadwal kegiatan dalam rangkaian penawaran saham umum perdana (IPO) GoTo mundur dari jadwal yang sebelumnya diumumkan.
Perusahaan yang merupakan hasil merger Gojek-Tokopedia ini ingin memperpanjang masa penawaran awal saham atau bookbuilding.
Berdasarkan jadwal baru yang dirilis perusahaan dalam propektus, masa penawaran awal yang harusnya berakhir hari ini, Senin (21/3/2022), diperpanjang sampai 24 Maret 2022.
Tambahan waktu itu untuk pembelian saham program gotong royong milik GoTo. Para konsumen dan pedagang (merchant dan seller) dalam ekosistem GoTo mendapatkan alokasi pasti saham melalui program saham gotong royong.
"Mempertimbangkan tingginya antusiasme tersebut, perusahaan memutuskan untuk memperpanjang periode waktu penawaran awal saham (bookbuilding period) selama tiga hari hingga hari Kamis, 24 Maret 2022," kata Corporate Secretary GoTo Koesoemohadiani dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Cerita Driver Gojek 001, Jadi Driver Gojek Pertama dan Kini Ditawari Saham GoTo
"Agar semakin banyak konsumen dan pedagang di platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial yang dapat mengikuti program saham gotong royong," lanjutnya.
Ia menjelaskan, dalam 4 hari pertama periode bookbuilding, terlihat antusiasme tinggi dari para konsumen dan pedagang yang mendapatkan alokasi pasti melalui program saham gotong royong.
Karena merupakan yang pertama dilakukan di Bursa Efek Indonesia, para mitra tersebut memerlukan waktu untuk mempelajarinya.
"Terutama para konsumen dan pedagang di ekosistem GoTo untuk dapat lebih memahami mekanisme pemesanan saham, mempertimbangkan keputusan investasi dengan baik, serta dapat menyelesaikan seluruh proses penyampaian minat awal," jelas Diani.
Baca Juga: Gojek-Tokopedia (GoTo) Segera IPO di BEI, Harga Sahamnya Mulai Rp316 per Lembar Saham
Dengan adanya perpanjangan bookbuilding, jadwal keseluruhan IPO GoTo juga berubah. Penawaran umum yang tadinya akan dilakukan pada 29-31 Maret kemungkinan mundur menjadi 1 April sampai dengan 5 April 2022.
Sedangkan tanggal pencatatan (IPO) juga menjadi 7 April dari rencana awalnya di tanggal 4 April.
Dari IPO, GoTo menargetkan bisa mengumpulkan dana minimal Rp15,2 triliun dan maksimal Rp17,99 triliun.
Dana yang didapat dari hasil IPO, akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.
Usai IPO, GoTo diperkirakan dapat memiliki kapitalisasi pasar antara Rp376,6 triliun hingga Rp413,7 triliun.
Penulis : Dina Karina Editor : Fadhilah
Sumber :