> >

Cerita Warga Berburu Minyak Goreng: Saya Batuk Kalau Pakai Minyak Curah

Ekonomi dan bisnis | 18 Maret 2022, 10:16 WIB
Minyak goreng curah kemasan 25 liter dengan merek Minyak Kita yang dijual ke warga dengan harga Rp14.000 per liter. (Sumber: Ist.)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Jam di rumah Sugiarsih sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, di saat para tetangganya sedang beristirahat, ia justru mengajak suaminya keluar rumah untuk berkeliling. Tujuannya cuma satu, mencari minyak goreng yang harganya paling murah.

Lantaran sibuk dengan berbagai urusan lainnya, Sugiarsih sampai lupa stok minyak goreng di rumahnya sudah habis. Padahal besok lusa ia mau mengadakan kumpul keluarga untuk makan-makan sebelum masuk bulan puasa. Cucurak kalau kata orang Sunda, ada juga yang menyebutnya Munggahan.

Menggunakan sepeda motor matic yang disetir suaminya, Sugiarsih mendatangi warung dan mini market yang agak jauh dari kediamannya di Munjul, Cipayung, Jakarta Timur. Soalnya kalau di warung-warung milik tetangga sekitar, barang yang dicarinya sudah habis.

Setelah lama mencari, Sugiarsih melihat ada truk barang yang hendak menurunkan muatannya ke salah satu mini market. Ia pun segera mendatangi mini market itu dan benar saja, ada 18 kemasan minyak goreng ukuran 2 liter yang dipasok ke toko tersebut.

Baca Juga: Anggota DPR: Saya Kecewa, Pemerintah Kalah Sama Maunya Pengusaha Minyak Goreng

Meski sempat kaget saat kasir menyebut harganya, Rp48.000 untuk 2 liter minyak goreng kemasan sederhana bermerek Fitri, Sugiarsih yang juga penjual nasi uduk dan aneka gorengan ini akhirnya membelinya.

"Daripada enggak ada lagi, besok baru cari lagi yang murahan dikit buat jualan hari Senin," kata Sugiarsih kepada Kompas TV, Kamis (17/3/2022).

Sehabis shalat Subuh, Jumat (18/3/2022), Sugiarsih langsung bertanya kepada tetangga, teman, dan keluarganya lewat WhatsApp. Ia harus mendapatkan lebih banyak minyak goreng supaya bisa berjualan dan menghasilkan uang.

Saat Kompas TV memberitahunya kalau minyak goreng curah sekarang harganya Rp14.000 per liter karena disubsidi pemerintah, ia tidak mau.

"Saya batuk-batuk mba kalau makan pakai minyak curah. Jadi enggak mau ngasih minyak curah juga ke pembeli," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Keluar Duit Rp7,2 T buat Subsidi Minyak Goreng Curah

Sampai berita ini ditulis, Sugiarsih belum juga dapat minyak goreng yang harganya lebih murah dari merek Fitri.

Lain lagi dengan cerita Ari, yang satu profesi dengan Sugiarsih sebagai penjual nasi uduk, gorengan, dan lontong sayur. Sugiarsih dan Ari ini masih kerabat, sepupu dari pihak ibu. Tapi Ari tinggal di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia sadar betul, mencari minyak goreng kemasan sederhana dengan harga paling murah saat sekarang itu susah, apalagi kemasan premium. Sebelumnya Ari memang selalu pakai minyak goreng kemasan premium, seperti Tropical.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU