> >

Minyak Goreng Sempat Murah tapi Langka, Kini Stok Banyak tapi Mahal, Kok Bisa?

Ekonomi dan bisnis | 17 Maret 2022, 10:42 WIB
Harga minyak goreng kemasan premium di salah satu ritel modern. Harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium kini sudah dilepas ke mekanisme pasar. (Sumber: Antara )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejak Rabu (16/3/2022) kemarin, masyarakat kaget melihat stok minyak goreng kemasan premium kembali terpajang di rak-rak minimarket.

Namun, warga lebih kaget lagi, setelah melihat harga minyak goreng sudah naik lebih dari Rp 20.000 per liter.

Mereka pun sibuk mengonfirmasi temuan itu ke pihak keluarga, tetangga, dan teman-teman.

Percakapan di grup WhatsApp jadi ramai membahas minyak goreng yang sudah kembali seperti sebelum kelangkaan. Stoknya banyak dan harganya mahal.

Fenomena itu adalah dampak dari keputusan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, yang mencabut ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana dan premium.

Tadinya, berdasarkan aturan HET, harga kedua jenis minyak goreng tersebut adalah Rp13.500 dan Rp14.000.

Keputusan Lutfi diambil setelah pemerintah melalu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan, melepas harga minyak goreng ke mekanisme pasar.

Baca Juga: Minyak Goreng Kembali Melimpah Usai Pemerintah Cabut HET, Warga: Harganya Mahal dan Memberatkan

Pengumuman itu dilakukan usai rapat internal terbatas Airlangga bersama Lutfi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

"Untuk harga (migor) kemasan lain tentu akan menyesuaikan terhadap nilai keekonomian sehingga kita berharap dengan keekonomian tersebut minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun pasar tradisional atau pasar basah," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat jumpa pers tentang kebijakan minyak goreng di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Penulis : Dina Karina Editor : Fadhilah

Sumber :


TERBARU