> >

Harga Minyak Naik Efek Rusia-Ukraina, Subsidi Energi RI Siap-siap Membengkak

Ekonomi dan bisnis | 8 Maret 2022, 11:56 WIB
Ilustrasi produksi minyak mentah. (Sumber: Kompas.com)

Eisha menerangkan, harga minyak mentah dalam asumsi dasar APBN 2022 adalah 63 dollar AS per barel. Tapi sekarang sudah mencapai 122 dollar AS per barel. Hal itu tentu akan membuat defisit anggaran kembali membengkak.

Sedangkan alokasi anggaran untuk subsidi energi sekitar Rp134,02 triliun. Terdiri dari subsidi jenis BBM tertentu dan LPG 3 Kg sebesar Rp77,54 triliun dan subsidi listrik Rp56,47 miliar. 

"Kenaikan harga minyak, akan berdampak pada pos anggaran negara, baik di sisi pendapatan dan pengeluaran. Indonesia merupakan net importir minyak mentah," ujar Eisha.

Baca Juga: Samsung, Zara, dan PayPal Keluar dari Rusia, Susul Perusahaan Global Lainnya

Berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak mentah di Indonesia mencapai 700.000 barel per hari (bph). Sementara, konsumsinya 1,4 juta bph hingga 1,5 juta bph. Sehingga, defisit minyak sebesar 500.000 bph ditutup dengan mengandalkan impor.

Tentu saja, itu akan memberikan tekanan pada APBN 2022 dari sisi pengeluaran. Karena kenaikan harga minyak mentah 1 dollar AS per barel, akan menaikkan anggaran subsidi elpiji sekitar Rp1,47 trilliun, subsidi minyak tanah Rp.49 miliar, dan beban kompensasi BBM kepada pertamina Rp2,65 triliun.

"Setiap kenaikan ICP (Indonesia Crude Price) sebesar 1 dollar AS per barel, berdampak pada tambahan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp295 miliar," ucapnya.

Namun, kenaikan harga minyak juga memberi keuntungan pada pemasukan negara. Yaitu berupa peningkatan pajak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP), masing-masing sebesar Rp0,8 triliun dan Rp2,2 triliun untuk kenaikan ICP sebesar 1 dollar AS.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU