Kemendag Pastikan Stok Gula Aman hingga Lebaran, Meski Harga Naik
Ekonomi dan bisnis | 8 Maret 2022, 10:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Gula kristal putih atau gula pasir konsumsi saat ini menjadi komoditas pangan yang cukup mengkhawatirkan lantaran pasokannya menipis. Hal ini disebabkan panen tebu baru akan berlangsung pada pertengahan tahun. Padahal puasa dan Lebaran 2022 jatuh awal April dan Mei.
Melansir dari Kontan.co.id, di gerai ritel modern dan pasar tradisional di Palmerah, Jakarta Barat menunjukkan gula pasir dalam kemasan dibanderol dengan harga Rp 13.500 per kg. Setiap pembeli hanya diizinkan membeli maksimal 2 kg.
Harga gula pasir tersebut tak lagi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg).
Sementara, di pasar tradisional, gula pasir curah yang sudah dikemas dalam plastik ukuran 1 kg dijual seharga Rp 14.000-Rp 15.000 per kg.
Meski harga tinggi dan pembelian dibatasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa pasokan dan stok gula mencukupi hingga 2,6 bulan ke depan. Stok itu juga sudah menghitung kebutuhan Puasa dan Lebaran.
Baca Juga: Harga Gula Pasir Mulai Ikut-ikutan Naik, Bagaimana Imbasnya?
Direktur Bahan Pokok dan Penting Kemendag Isy Karim sebelumnya menyatakan, stok gula saat ini berjumlah lebih dari 671.000 ton. "Ketahanan stok selama 2,6 bulan ke depan," kata, Senin (7/3/2022).
Sebagai gambaran, kebutuhan gula konsumsi per bulan dalam kondisi normal adalah 225.000 ton per bulan. Namun, saat masa Puasa dan Lebaran kebutuhannya meningkat dari biasanya.
Diketahui, pada akhir tahun lalu ditetapkan kuota impor gula mentah untuk bahan baku GKP mencapai 891.627 ton untuk tahun 2022 ini. Namun, hingga kini belum terlihat dampak dari impor tersebut ke harga, karena harga rata-rata gula sebesar Rp 14.100 per kg sudah berlangsung sejak awal Januari lalu.
Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Budi Hidayat mengatakan, untuk kebutuhan Puasa dan Lebaran, pengusaha gula bisa bilang stok gula saat ini relatif cukup.
Meski demikian, dia meminta kepada Kemendag untuk memonitor izin impor gula yang sudah diberikan sejak awal tahun ini apakah sudah direalisasikan atau belum. "Kehadiran stok dari impor gula ini bisa memperkuat stok gula dalam negeri yang ada saat ini,"kata Budi.
Baca Juga: Siap-Siap, Pakar Perkirakan Kenaikan Harga Pangan Bisa Berlangsung Hingga Juli 2022
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id