> >

MedcoEnergi Akuisisi Seluruh Saham ConocoPhillips Indonesia

Ekonomi dan bisnis | 4 Maret 2022, 09:17 WIB
Pekerja di salah satu fasilitas produksi migas MedcoEnergi (Sumber: Kontan.co.id/Medcopower.co.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Proses akuisisi PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terhadap ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd (CIHL) akhirnya rampung. Medco mengakuisisi saham CIHL yang merupakan anak perusahaan ConocoPhillips Company, dari Phillips International Investments Inc.

Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, pengambilalihan saham CIHL sejalan dengan strategi MedcoEnergi untuk memiliki dan mengembangkan aset yang berkualitas tinggi serta menghasilkan arus kas positif.

"Akuisisi ini juga memperkuat posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen terkemuka di Indonesia dan menegaskan kembali komitmen perseroan terhadap pembangunan nasional Indonesia," kata Hilmi dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga: Emil Dardak: Arifin Panigoro Ikut Membangun Infrastruktur Jawa Timur

Hilmi menjelaskan, CIHL memiliki seluruh saham ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebagai operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest dan 35 persen interest di Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. (Transasia).

Corridor PSC memiliki 2 lapangan produksi minyak dan 7 lapangan produksi gas berlokasi di onshore Sumatera Selatan berdekatan dengan operasi MedcoEnergi.

Hasil produksi migas Corridor PSC, sebagian besar dijual melalui kontrak jual beli gas jangka panjang kepada mitra bisnis di Indonesia dan Singapura.

Baca Juga: Ini Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo Terbaru Maret 2022

Sedangkan lewat kepemilikan saham di Transasia, MedcoEnergi memiliki kepemilikan saham minoritas pada jaringan pipa gas yang menyuplai pelanggan di wilayah tengah Sumatera, Batam, dan Singapura.

Setelah proses akuisisi selesai, produksi dan penjualan MedcoEnergi pun meningkat. Hilmi merinci, kinerja produksi migas MedcoEnergi tahun ini sebesar 155 mboepd, penjualan listrik 3.500 GWh, biaya produksi minyak dan gas per unit di bawah 10 dolar AS per barel, serta belanja modal migas sebesar 275 juta dolar AS dan kelistrikan 50 juta dolar AS.

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU