> >

Produsen dan Pedagang Tahu Tempe Mogok, yang Jualan Disuruh Pulang

Ekonomi dan bisnis | 21 Februari 2022, 09:52 WIB
Produsen tahu dan tempe melakukan mogok produksi dan mogok berjualan pada 21 Februari-23 Februari 2022. Mereka memprotes naiknya harga kedelai internasional yang tinggi. (Sumber: Ist.)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Mulai hari ini, Senin (2/2/2022), produsen dan pedagang tahu tempe di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah mogok berjualan. Hal itu dilakukan sebagai protes kepada pemerintah, atas naiknya harga kedelai yang menjadi bahan baku tahu tempe.

Namun, karena para pedagang sudah menginformasikan rencana mogok itu sejak beberapa hari lalu, konsumen menyiasatinya dengan cara menyetoknya. Terutama masyarakat yang menggunakan tahu tempe untuk dijual lagi.

Seperti yang dilakukan Khadijah dan Tari, pedagang  nasi uduk dan lauk matang di Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka sudah membeli tahu dan tempe dalam jumlah banyak sejak 2 hari lalu, kemudian mengolahnya sehingga bisa dijual lagi.

Selain di pasar, stok tahu tempe di tukang sayur juga sudah kosong.

Baca Juga: Harga kedelai naik, produsen kurangi produksi tahu tempe hingga 40 persen

"Karena udah di halo-halo sama pedagang di pasar dari 3 hari lalu, jadi sengaja beli banyak buat oreg tempe nasi uduk," kata Khadijah kepada Kompas TV, Senin (21/2).

Sedangkan menurut Tari, hari ini sempat ada pedagang yang berjualan di pasar, namun diminta pulang oleh rekan pedagang lainnya sebagai bentuk solidaritas.

"Yang jualan disuruh pulang. Kalau perasaan saya harganya enggak naik ya, enggak dikecilin juga ukurannya. Ya jadi mungkin mereka untungnya sedikit atau malah rugi," ujar Tari.

Sementara bagi Eva, ibu rumah tangga yang tinggal di Condet, Jakarta Timur, lebih baik harga tahu tempe naik dibanding langka. Di tukang sayur langganannya, hari ini sudah tidak berjualan tahu tempe dan akan kosong selama 3 hari ke depan.

Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak, Pengusaha Tempe Rumahkan Beberapa Pekerja

Kemarin, harga tahu tempe sudah naik Rp1.000, dari biasanya Rp4.000 menjadi Rp5.000.

"Kalo aku, harga naik enggak apa-apa, daripada langka. Kan enggak bisa bikin tahu tempe sendiri," ucap Eva.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU