Sleman Anggarkan Rp280 Miliar untuk Sepuluh Proyek Strategis
Ekonomi dan bisnis | 16 Februari 2022, 00:35 WIBSLEMAN, KOMPAS.TV – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalokasikan anggaran senilai Rp280 miliar untuk membangun 10 proyek strategis pada 2022.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Taupiq Wahyudi mengatakan, ada 10 proyek yang akan dilaksanakan pada 2022.
Dari 10 proyek strategis tersebut, lima di antaranya dikerjakan DPUPKP Sleman.
“Lima proyek yang ditangani DPUPKP Sleman meliputi pembangunan gedung mal pelayanan publik senilai Rp70 miliar dengan kontrak tahun jamak atau multiyear,” jelas Taupiq di Sleman, Selasa (15/2/2022), dilansir dari Antara.
Pembangunan gedung mal pelayanan publik (MPP) yang merupakan bangunan empat lantai tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahun pertama adalah pembangunan struktur gedung dengan anggaran Rp34,1 miliar, kemudian dilanjutkan pada 2023.
Adapun lelang proyek pembangunan gedung MPP ini rencananya dilakukan pada Maret-April mendatang.
"Dokumen lelang saat ini sedang disiapkan. Jika lelang berjalan lancar maka April sudah mulai kontrak dan dilanjutkan proyek pembangunan gedung hingga Oktober 2023," ujarnya.
Setelah itu, pembangunan Jembatan Merah di Kecamatan Depok yang sudah rusak dan sudah lama ditutup. Rencananya, bakal dibangun pada tahun ini dengan anggaran Rp6,3 miliar.
Sebelumnya, diungkapkan Taupiq, pembangunan Jembatan Merah ini sempat terkendala masalah pembebasan lahan. Namun, saat ini, persoalan pembebasan lahan di seputar lokasi sudah kelar dan tidak ada masalah.
Baca Juga: Sebanyak 26 dari Target 208 Proyek Strategis Nasional Selesai Dibangun Pemerintahan Jokowi
Proyek strategis selanjutnya yakni rehab jaringan di Kaliputih, Sendangrejo, Kecamatan Minggir dengan nilai proyek Rp5,7 miliar.
"Kemudian, proyek pembangunan jaringan Distribusi Utama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Sleman 1 senilai Rp4,6 miliar, proyek lainnya adalah pembangunan jalan paket 4, Glondong- Tegalrejo di Kecamatan Kalasan senilai Rp9,9 miliar," terangnya.
Selain di DPUPKP Sleman, lima proyek strategis lainnya, tersebar di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Sleman, di antaranya;
- Pengadaan hyper convergen center senilai Rp2,5 miliar di Diskominfo Sleman.
- Konstruksi bangunan PICU RSUD Prambanan dari Dinas Kesehatan Sleman sebesar Rp3 miliar lebih.
- Pembangunan/revitalisasi sarana terpadu IKM senilai Rp5 miliar di Disperindag Sleman.
- Pengadaan lahan ruas jalan Prambanan-Lemahabang di Dinas Pertanahan dan Tata ruang senilai Rp169,9 miliar dan,
- Pematangan lahan Taman Budaya di Dinas Kebudayaan dengan nilai Rp3,5 miliar.
Adapun Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Sleman Budi Santosa mengatakan, hingga 10 Februari 2022, pihaknya telah menerima 17 dokumen paket lelang dengan nilai Rp19,9 miliar.
Dari jumlah tersebut, ada 12 dokumen paket sudah selesai dilaksanakan yang artinya sudah kontrak dan dikembalikan ke OPD.
"Masih ada tiga yang tayang, artinya masih proses pemilihan. Kemudian, ada dua paket yang kami revisi bersama PPK," katanya.
Pada 2022 direncanakan akan ada 292 paket lelang dengan nilai Rp354 miliar. Sementara pada Maret ada sekitar 113 paket yang direncanakan masuk pelaksanaan lelang.
"Informasi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Sleman sangat transparan. Bisa dicek di lpse.slemankab.go.id ataupun eproda.slemankab.go.id terkait perencanaan. Kemudian informasi pelaksanaan kontrak bisa diakses di ekontrak.slemankab.go.id," katanya.
Baca Juga: 61 Persen Kelurahan di Kabupaten Sleman Masuk Zona Merah Covid-19
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara