> >

Harga Kedelai Impor Naik, Ribuan Produsen Tahu Tempe Bangkrut

Ekonomi dan bisnis | 14 Februari 2022, 13:45 WIB
Ilustrasi kedelai (Sumber: KOMPAS.COM/DEWANTORO)

SEMARANG, KOMPAS.TV- Naiknya harga kedelai internasional membuat produsen tahu dan tempe di tanah air kesulitan. Di Jawa Tengah saja, sekitar 2.000 produsen tahu tempe sudah gulung tikar dan tidak bisa berjualan. Hal itu berdasarkan data Pusat Koperasi Produsen Tahu-Tempe (Puskopti) Jateng.

Ketua Puskopti Jateng Sutrisno Supriantoro mengatakan, anggotanya saat ini mencapai 10.000  dan 20 persennya sudah bangkrut.

Sutrisno menyampaikan, mereka gulung tikar lantaran naiknya harga kedelai yang mencapai di angka lebih dari Rp11.000.

"Ada 20 persen anggota kami gulung tikar. Terutama yang produksi di bawah 50 kilogram per hari," kata Sutrisno seperti dikutip dari Tribun Banyumas, Senin (14/2/2022).

Baca Juga: Harga Kedelai Terus Naik, Perajin Tahu Kurangi Produksi

"Mereka pilih tak berproduksi karena harga tak cucok (secara hitungan tak masuk) dengan biaya modal," tambahnya.

Sementara para produsen yang lain, mencoba bertahan dengan memperkecil ukuran tahu tempe.

"Iya terpaksa memperkecil ukuran tapi tetap saja itu bikin sulit bagi para pengusaha," ujar Sutrisno.

Ia mengaku, sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Gabungan Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Gapokti), Importir, dan Kementerian Perdagangan.

Puskopti Jateng pun meminta pemerintah menjamin pasokan kedelai selama 3 bulan. Yaitu Maret, April, dan Mei untuk menghadapi momen puasa dan lebaran. Kemudian pasokan kedelai yang ada dijual dengan harga maksimal Rp10.500 per kilogram. 

Baca Juga: Siap-Siap, Bulan Maret Harga Tahu Tempe Diprediksi Bakal Naik, Ini Sebabnya

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU