> >

Ikut Panen Padi Gogo di Lampung, Menko Airlangga: Ini Solusi untuk Produktivitas Lahan Kering

Ekonomi dan bisnis | 12 Februari 2022, 22:14 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendapat kesempatan untuk ikut panen perdana padi Gogo padi Gogo hasil proyek penelitian PT Huma Indah Mekar (HIM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, Sabtu (12/2/2022). (Sumber: Dok Humas Kemenko Perekonomian)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. 

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan saat ini pemerintah mendorong budidaya padi Gogo dapat terlaksana di berbagai daerah sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan di Tanah Air.

Ketua KPCPEN ini menjelaskan, padi Gogo menjadi bagian dalam prioritas karena jenis padi ini dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. 

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Dua Sektor yang Dorong Perekonomian Tumbuh 3,69 Persen pada 2021

Budidaya padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya padi Gogo, salah satunya adalah provinsi Lampung. 

Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan kelima produsen padi nasional, budidaya padi Gogo telah mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

"Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas," ujar Menko Airlangga di Tulang Bawang, Lampung, Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Vaksin Booster Dimulai Lansia Dulu! Ada Pfizer, Moderna, Sinovac, dan Sinopharm

Dalam kunjugan kerjanya di Lampung tersebut, Airlangga mendapat kesempatan untuk ikut panen perdana padi Gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Panen perdana padi Gogo ini merupakan hasil proyek penelitian PT Huma Indah Mekar (HIM).

Dalam panen perdana, proyek penelitian ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektar dengan lahan seluas 84 hektar. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU