Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik Hemat Biaya BBM Rp2,78 juta
Ekonomi dan bisnis | 24 Januari 2022, 12:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah tengah berusaha mengurangi bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi baru terbarukan. Salah satu bentuk upayanya adalah dengan mengonversi sepeda motor tenaga bensin (BBM) menjadi listrik.
Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meluncurkan program nasional penerapan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), khususnya untuk kendaraan roda dua.
Plt Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) ditargetkan 13 juta unit roda dua tenaga listrik akan tersedia pada tahun 2030.
"Nama program yang dibuat adalah Program Konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik," kata Dadan dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (24/1/2022).
Baca Juga: Pertamina dan Grab Kerja Sama Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, Lengkap dengan Baterainya
Kementerian ESDM juga mempelopori konversi sepeda motor BBM menjadi listrik.Konversi dilakukan di Workshop Ketenagalistrikan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE).
Workshop ini sudah disertifikasi sebagai Bengkel Pemasangan, Perawatan, dan Pemeriksaan Peralatan Instalasi Sistem Penggerak Motor Listrik pada Kendaraan Bermotor oleh Kementerian Perhubungan.
P3TEKEBTKE juga telah menyelesaikan uji jalan 10.000 km untuk ketahanan (endurance test) dan pengujian ke Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor. Surat BPKB/STNK sepeda motor juga telah disesuaikan di Korps Lalu Lintas (Korlantas) POLRI.
"Pada tahun 2021 sejumlah 100 unit sepeda motor listrik dinas operasional KESDM yang nilai bukunya sudah Rp0, dikonversi menjadi sepeda motor listrik" tambahnya.
Baca Juga: Warna Pelat Kendaraan Listrik dengan Mobil dan Motor Biasa Beda, Ini Rinciannya
Menurut Dadan, masyarakat bisa menghemat biaya BBM Rp2,78 juta per tahun jika menggunakan sepeda motor listrik. Namun itu belum termasuk biaya ganti oli.
Berdasarkan data BPS pada 2020, terdapat 115 juta sepeda motor di Indonesia. Sehingga program tersebut bisa menghemat biaya BBM sebesar Rp319 triliun/tahun. Serta menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 65 juta ton CO2.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani menjelaskan, pemerintah menargetkan 6 juta kendaraan roda dua dapat dikonversi hingga 5 tahun mendatang.
Baca Juga: Toyota Menggebrak Pasar, Pamerkan 16 Kendaraan Listrik Berbagai Jenis
Untuk mencapainya, Kementerian ESDM akan mengusulkan program konversi menjadi penugasan bagi kendaraan operasional kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, yang dianggarkan dalam APBN.
"Berdasarkan data awal, sepeda motor kendaraan operasional di kementerian dan lembaga, sebagian besar diperoleh dari periode 2000-2010 dan 2010-2019. Kendaraan yang dibidik untuk dikonversi adalah sepeda motor BBM kendaraan operasional layak jalan dengan nilai buku Rp 0," ungkap Inten.
Jika kementerian/lembaga ikut serta, target 6 juta sepeda motor dalam 5 tahun diperkirakan bisa tercapai. Anggaran yang perlu disediakan K/L adalah Rp9-Rp10 juta per unit.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber :