> >

Mengapa NFT Bisa Berharga Sangat Mahal hingga Triliunan Rupiah?

Ekonomi dan bisnis | 15 Januari 2022, 05:55 WIB
Ilustrasi. Ghozali Everyday, NFT yang kini laku miliaran rupiah. (Sumber: Twitter/ghozali_ghozalu)

Orisinalitas itulah yang membuat NFT berharga. Seperti membeli karya pelukis tertentu, karya itu bisa diplagiat ribuan kali tetapi pembeli tetaplah berstatus pemilik aslinya.

Mengapa NFT Bisa Berharga Mahal hingga Triliunan Rupiah?

Rekor aset NFT termahal saat ini dipegang oleh The Merge yang dibuat oleh Pak. Aset ini terjual dengan mata uang Ethereum yang jika dikonversikan nilainya mencapai USD91,8 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.

Alasan orang rela membayar mahal demi berkas NFT pun bermacam. Bagi penikmat karya seni, alasannya bisa sebagai apresiasi.

Bagi karya seperti swafoto Ghozali, meskipun terlihat remeh, konsistensinya membuat foto selama lima tahun dapat menjadikan karyanya bernilai.

Di lain sisi, aspek ketokohan juga kadang berpengaruh dalam penjualan aset NFT. Tokoh kenamaan seperti Jack Dorsey dan Edward Snowden pernah merilis NFT yang laku jutaan dolar AS.

Baca Juga: TikTokers Terkenal Ini Jual “Cinta Virtual” sebagai NFT, Laku Rp3,6 Miliar

Selain itu, pembeli juga bisa jadi berspekulasi harga itemnya akan terus naik dan ia akan mendapatkan keuntungan.

Hal ini pun rentan membuat bisnis NFT sebatas menjadi gelembung ekonomi. Gelembung ekonomi adalah perdagangan aset dalam volume besar dengan nilai yang lebih tinggi dibanding nilai fundamentalnya.

Gelembung ekonomi bisa tiba-tiba pecah saat barang yang diperdagangkan sudah tidak diminati lagi. Harganya akan anjlok drastis dan pembeli terakhir merugi.

Mike Winkelmann, seniman digital yang sukses menjual NFT seharga puluhan juta dolar AS pada 2021 lalu, mengakui bahwa NFT rentan menjadi gelembung ekonomi.

“Sejujurnya, saya berpikir akan ada gelembung. Dan saya pikir kita sekarang sedang berada dalam gelembung itu,” kata Winkelmann kepada BBC.

Sementara itu, mantan juru lelang Christie’s, Charless Allsopp juga skeptis dengan bisnis NFT. Ia menyebut konsep bisnis NFT “tidak masuk akal.”

“Gagasan membeli sesuatu yang tidak ada itu aneh. Saya pikir orang yang berinvestasi di situ sedikit bodoh, tetapi saya harap mereka tidak kehilagan uang,” kata Allsopp.

Baca Juga: Bentuk Lain Kripto yang Digadang-gadang Lebih Berharga, Minat terhadap Aset NFT Semakin Meroket!


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU