Jelang Natal dan Tahun Baru, Begini Kondisi Pasokan Beras Menurut Kementan
Ekonomi dan bisnis | 24 Desember 2021, 11:14 WIB"Karena kebutuhan beras hanya sekitar 2,5 juta ton per bulan," katanya.
BPS memprediksi produksi-konsumsi pada bulan Januari 2022 masih negatif, sedangkan produksi-konsumsi bulan Februari 2022 sudah surplus. Perkiraan produksi beras dalam negeri pada bulan Jan-Feb 2022 sekitar 3,4 juta ton.
"Artinya surplus kita pada tahun sebelumnya sangat lebih dari cukup untuk menutup kekurangan produksi pada bulan Januari 2022,” ujarnya.
Berdasarkan data Monitoring Stok (Simonstok) Badan Ketahanan Pangan hingga Minggu kedua Desember 2021, stok beras diperkirakan mencapai 7,5 juta ton.
Baca Juga: Harga Telur Capai Rp30.000/Kg, Warga: Makan Tempe Aja, Dapat Sepanci
Dengan rincian stok di Bulog 1,1 juta ton, rumah tangga 4 juta ton, penggilingan 1,3 juta ton, pedagang 723.000 ton, PIBC 32.00p ton, horeka 323.009 ton, dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) 12.000 ton.
Terkait dinamika harga beras, Risfaheri memprediksi harga rata-rata beras di tingkat penggilingan dan eceran masih stabil hingga bulan Desember 2021. Dengan tren kenaikan 0,01 hingga 0,03 persen.
Tren sedikit naik pada akhir tahun sampai masuk musim panen memang biasa terjadi. Stabilnya harga beras tidak terlepas dari pengaruh kondisi stok beras nasional yang cukup dan aman.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap stok dan ketersediaan beras menjelang perayaan natal dan tahun baru ini," ucap Risfaheri.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara