Usai Tinjau Gunung Semeru, Menteri ESDM Sebut Alat Pemantauan akan Dimodernisasi
Ekonomi dan bisnis | 17 Desember 2021, 19:30 WIBIa juga meminta daerah-daerah yang sudah memiliki peta kawasan rawan bencana agar mengimbau masyarakatnya tidak berkegiatan di radius yang telah diindikasi dalam peta.
Sementara itu terkait early warning system (EWS), ia mengatakan, EWS telah berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan di setiap titik pemantauan gunung api.
Apabila terdapat indikasi atau kenaikan aktivitas gunung api akan selalu terpantau dan hasil pemantauan tersebut akan selalu disampaikan kepada masyarakat melalui saluran komunikasi, yaitu grup WhatsApp yang beranggotakan BPBD, camat, kepala desa, tokoh masyarakat, dan para relawan. Menurut Arifin, cara itu merupakan cara tercepat menyebarkan informasi. Mekanisme ini pula, imbuhnya, yang dilakukan di seluruh gunung api, termasuk Gunung Sinabung dan Gunung Merapi.
Akan tetapi, ia mengungkapkan, memang belum ada peralatan yang bisa mendeteksi bahwa gunung tersebut akan erupsi pada 1-2 jam. Untuk itu, harus ditetapkan area-area di mana tidak ada kegiatan-kegiatan masyarakat di sekitar situ. Itu pengamanan yang harus dilakukan
"Gunung ini tidak bisa bilang kapan mau erupsi, suatu saat dia akan menunjukkan getaran yang tinggi, seismografnya akan tinggi. Dia bisa tidur lama dan tiba-tiba dia naik, ini yang harus diwaspadai," ujar Menteri Arifin.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang akan memodernisasi dan menambah peralatan pemantauan Gunung Semeru.
"Pak Menteri tadi sudah berjanji untuk meng-upgrade dan memodernisasi alat-alat yang ada di sini. Saya terima kasih kepada Pak Menteri," tuturnya.
Baca Juga: Revisi Aturan Tambang Minyak Kemen ESDM Dikhawatirkan Malah Ancam Kelestarian Lingkungan
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV