> >

Tarif Kontainer Melonjak, Pelaku Industri Alami Kerugian Besar

Ekonomi dan bisnis | 15 Desember 2021, 21:17 WIB
Ilustrasi - Perusahaan pelayaran domestik  akan menerapkan sistem floating booking space untuk pengiriman kontainer antar pulau mulai awal Januari 2022. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Menurutnya, posisi ocean freight rate pada November tersebut sudah setara dengan 60 persen dari nilai barang yang dikirim. Bahkan untuk barang tertentu, biaya tersebut sudah mencapai 100 persen dari nilai barang. Dengan demikian, kenaikan ocean freight rate sangat mengganggu aktivitas ekspor industri mebel dan kerajinan nasional.

Biaya ekspor merupakan salah satu komponen bagi perhitungan harga pokok. "Dari kenaikan ocean freight rate, kerugian industri mebel dan kerajinan sepanjang Januari-September 2021 diperkirakan mencapai 300 juta dolar AS sampai 500 juta dolar AS," terang Sobur.

Baca Juga: Erick Thohir: Biaya Logistik Indonesia Lebih Mahal Dibanding Singapura, India, dan Malaysia

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kontan.co.id


TERBARU