> >

Diskon PPnBM Bikin Penjualan Mobil Naik 71 Persen

Ekonomi dan bisnis | 10 Desember 2021, 09:04 WIB

 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) memperhatikan berbagai mobil yang ditampilkan pada Pembukaan GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) seri kedua di Surabaya, Kamis (9/12/2021) (Sumber: Kemenperin)

SURABAYA, KOMPAS.TV- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan,  target produksi mobil tahun 2021 sebanyak 850.000 unit telah terlampaui. 

Hingga Oktober 2021, produksi mobil sudah mencapai 890.000 unit atau meningkat 62,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Hal itu ia sampaikan pada Pembukaan GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) seri kedua di Surabaya, Kamis (9/12/2021).

”Saya optimistis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselengarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor,” kata Agus dikutip dari Antara, Jumat (10/12/2021).

Tercapainya target produksi mobil itu, utamanya disebabkan stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk sektor kendaraan bermotor.

Baca Juga: Wuih, Indonesia Jadi Eksportir Mi Instan Terbesar ke-4 di Dunia!

”Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya,” ujar Agus.

Melalui insentif tersebut pada Maret-November 2021, penjualan mobil terdongkrak hingga sebanyak 487.000 unit atau naik sebesar 71,02 persen dibanding 2020.

Pemerintah juga mengapresiasi peserta program PPnBM DTP yang telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1.

Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.

”Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60 persen," ucap Agus.

Baca Juga: Dirut Bantah Utang AP I Rp35 T, Ini Kondisi yang Sebenarnya

"Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” sambungnya.

Untuk terus mendukung pertumbuhan industri manufaktur, Kemenperin mengusulkan yaitu PPnBM 0 persen secara permanen untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80 persen.

“Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya,” ungkap Agus.

Baca Juga: Kabar Gembira! Belanja Online Dapat Potongan Rp100.000 dari Pemerintah, Ini Caranya

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang.

Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp140 triliun, dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU