Beroperasi Otomatis, Cuma Ada 2 Petugas Ini di LRT Jabodebek
Ekonomi dan bisnis | 23 November 2021, 14:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi Agustus 2022. LRT ini akan beroperasi otomatis alias tidak ada masinis yang mengemudikannya. Namun, PT KAI menyiapkan 2 orang untuk berjaga di setiap rangkaian kereta. Mereka adalah 1 orang train attendant dan 1 orang petugas keamanan atau security.
“Train Attendant bertugas untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resminya, Selasa (23/11/2021).
Lantaran operasional LRT Jabodebek dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) / Backup OCC secara terpusat, train attendant selalu berkeliling di dalam rangkaian kereta. Namun jika LRT mengalami gangguan, train attendant bisa mengambil alih kemudi.
"Pada saat terjadi gangguan, Train Attendant bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek," ujar Joni.
Baca Juga: Mantab, PTPN III Jual Teh Senilai Rp57 M ke Malaysia
Untuk memenuhi kebutuhan train attendant, PT KAI saat ini sedang menyiapkan 123 orang Train Attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (4 cadangan).
Karena harus berinteraksi dengan penumpang selama perjalanan, train attendant juga diwajibkan bisa berbahasa Inggris. Tidak seperti masinis yang hanya fokus mengemudikan kereta saja.
Selain harus sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, train attendant juga harus tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian.
Baca Juga: Mau Tabungan Cepat Terkumpul? Coba Tips Menabung ala K-Popers Ini
Ratusan train attendant itu akan dilatih dulu selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi.
"Jika telah menyelesaikan pelatihan dan lulus uji kecakapan, maka petugas Train Attendant akan mendapatkan sertifikat kecakapan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan," ucap Joni.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :